Junta Militer Myanmar Resmi Batalkan Hasil Pemilu 2020, Enam Bulan Setelah Kudeta Militer
Kompas dunia | 27 Juli 2021, 03:05 WIBMyanmar berada dalam kekacauan sejak perebutan kekuasaan militer, dengan lebih dari 900 tewas dalam tindakan keras militer atas perbedaan pendapat, menurut kelompok pemantau lokal.
Gelombang virus corona menyebabkan malapetaka mematikan di seluruh negeri, menyerang banyak rumah sakit yang kosong dari staf medis pro-demokrasi.
Bank Dunia mengatakan Senin, (26/07/2021), ekonomi Myanmar diperkirakan akan menyusut 18 persen pada tahun 2021, sebagai akibat dari kerusuhan besar-besaran setelah kudeta dan gelombang ketiga virus corona.
NLD melihat peningkatan dukungan mereka dalam suara 2020 dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya pada tahun 2015.
Dalam sebuah laporan tentang Pemilu 2020, kelompok pemantau Jaringan Asia untuk Pemilihan Bebas mengatakan pemilihan itu pada umumnya, mewakili kehendak rakyat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24