Demonstrasi Anti-Lockdown di Australia Banjir Kecaman, Pejabat: Mereka Seharusnya Malu
Kompas dunia | 26 Juli 2021, 08:13 WIBSYDNEY, KOMPAS.TV - Demonstrasi anti-lockdown yang diikuti ribuan orang di Sydney, Melbourne dan Brisbane, Sabtu (24/7/2021), banjir kecaman.
Demonstrasi skala besar di Sydney akhirnya berlanjut dengan kerusuhan dan sekitar 57 orang yang ditangkap telah didakwa.
Sedangkan 500 orang lainnya didenda. Sedangkan demonstrasi anti-lockdown di Melbourne dan Brisbane terjadi dalam skala kecil.
Salah satu kecaman datang dari Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian.
Baca Juga: Demo Anti-Lockdown di Australia Rusuh, Sejumlah Orang Ditangkap di Sydney
Pada Minggu (25/7/2021), Berejiklian mengungkapkan para demonstran tersebut seharusnya malu.
“Jutaan orang di negara bagian kami telah melakukan hal yang tepat, dan hal ini menghancurkan hati saya, bahwa masih ada orang yang tak memikirkan masyarakat lainnya,” ujar Berejiklian dikutip dari BBC.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengungkapkan para demonstran sebagai pihak yang egois.
Ia mengungkapkan aksi protes itu hanya akan membuat risiko lockdown berjalan lebih jauh.
Baca Juga: Sebagian Pejabat Senior Inggris Yakin Covid-19 Bisa Ditularkan Melalui Kentut
New South Wales merupakan salah satu negara bagian di Australia yang terdampak Covid-19 cukup parah pada gelombang kedua.
Pada Minggu, mereka melaporkan adanya 141 kasus baru, dan menjadi kasus harian tertinggi kedua pada tahun ini.
Ditakutkan aka nada peningkatan lagi karena demonstrasi anti-lockdown.
Otoritas New South Wales berencana memperpanjang masa lockdown saat ini, yang akan berakhir pada 30 Juli nanti.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC