> >

Curi Berlian Rp83,2 Miliar seperti di Film, Perempuan Prancis Ditangkap Kepolisian London

Kompas dunia | 21 Juli 2021, 19:27 WIB
Toko berlian papan atas London bernama Boodles, kecurian sejumlah berlian senilai 4.2 juta pounsterling dengan gaya pencurian seperti di film-film (Sumber: Daily Mail/Jamie Wiseman)

LONDON, KOMPAS.TV - Kepolisian London menangkap seorang perempuan yang dituding mencuri sejumlah berlian senilai 4,2 juta poundsterling atau setara Rp83,2 miliar dari toko perhiasan mewah papan atas London.

Peristiwa pencurian ini terkesan seperti cerita film yang melibatkan perencanaan rumit dengan pelaksanaan sederhana, namun membutuhkan ketepatan reaksi dan kecepatan jari yang sangat tinggi.

Mengandalkan kecepatan jari dan pengalihan perhatian yang sangat presisi, perempuan tersebut menukar sejumlah berlian dengan batu kerikil.

Dia adalah Lulu Lakatos, perempuan setengah baya berusia 60 tahun yang dituding menyamar sebagai ahli permata bernama Anna. Dia mengaku dikirim oleh kelompok yang menyamar sebagai investor kaya dari Rusia yang ingin membeli berlian dari toko perhiasan Boodles di kawasan super elit Mayfair, pusat Kota London.

Dalam operasinya, Lulu Lakatos berpura-pura memeriksa 7 berlian yang akan dibeli, atau dicuri persisnya, di toko Boodles di New Bond Street di Mayfair, London.

Pengadilan Kerajaan di Southwark mengatakan berlian diletakkan di tas dan disimpan di lemari besi toko sambil menunggu transfer uang yang dibatalkan.

Namun, ketika tas itu dibuka lagi berlian itu sudah diganti dengan 7 batu kerikil. "Berlian itu dicuri oleh terdakwa dengan tipuan tangan," kata jaksa Philip Stott.

Baca Juga: Berlian 1.098 Karat Ditemukan di Botswana, Disebut Sebagai yang Terbesar Ketiga di Dunia!

Kepolisian London menangkap seorang perempuan yang dituding mencuri sejumlah berlian senilai 4.2 juta poundsterling atau setara 83.2 miliar rupiah dari toko perhiasan mewah papan atas London.  (Sumber: Shutterstock/Bjoern Wylezich via Mail Online)

Lakatos yang lahir di Romania, tetapi tinggal di Prancis, membantah melakukan pencurian pada 10 Maret 2016, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Selasa (20/7/2021).

Pengadilan diberitahu pada Februari 2016, pemilik toko berlian Boodles, Nicholas Wainwright, diperkenalkan kepada seorang pria yang menyebut dirinya "Simon Glass", yang mengatakan dirinya tertarik membeli berlian bernilai tinggi sebagai investasi.

Mereka bertemu di Monako pada Maret 2016, di mana Wainwright diperkenalkan dengan rekan bisnis Glass, orang Rusia yang bernama "Alexander". Setelah diskusi sejenak, penjualan kemudian disetujui.

Kemudian Lulu Lakatos dikirim ke Boodles untuk memeriksa perhiasan pada 10 Maret 2016, kata pengadilan.

Wanita itu bersama dengan Wainwright dan ahli permata perusahaan, Emma Barton, masuk ke dalam ruang pertemuan di basement toko perhiasan.

Stott mengungkapkan, Lakatos memeriksa dan menimbang berlian itu sebelum membungkusnya satu per satu dengan kertas tisu yang sudah dipotong-potong dan menempatkannya dalam kotak.

"Ketika pemeriksaan selesai, kotak-kotak itu dimasukkan ke dalam tas seperti dompet yang bisa diresleting, yang kemudian digembok," ucapnya.

Baca Juga: Polisi Prancis dan Spanyol Ringkus Geng Pencuri Berlian Ungu Langka Senilai Rp 255 Milyar

Berlian ungu langka (Sumber: Mossos d esquadra via AP)

Diduga, Lakatos meletakkan dompet berlian itu di dalam tas tangannya sendiri, ketika Wainwright naik ke atas untuk menerima panggilan telepon dari pembeli Rusia yang mengaku Simon Glass itu.

Sementara, Barton menyuruh Lakatos meletakkan kembali tas berlian itu ke atas meja. "Sepertinya yang terjadi adalah (tas berlian) ditukar dengan tas duplikat, yang diletakkan kembali di atas meja," ujar Stott.

Wainwright sempat meminta untuk memeriksa tas tangan Lakatos untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa tas itu kosong tanpa ada sesuatu yang aneh di dalamnya, setelah itu wanita itu meninggalkan toko.

Namun, ada 2 wanita lain telah menunggu di dalam toko terdekat. Mereka berjalan di samping Lakatos, ketika ia terlihat meletakkan benda seperti dompet di salah satu tas tangan mereka.

Stott mengatakan Lakatos yang berasal dari wilayah Saint-Brieuc di barat laut Perancis, berganti pakaian di toilet umum sebelum meninggalkan London.

Keesokan harinya, Boodles memeriksa kembali 7 berlian yang diperiksa Lakatos. Awalnya, tas terkunci itu hanya dirontgen dan terlihat masih ada berlian di dalamnya.

Namun, staf toko masih menyimpan curiga, maka tas itu dibuka langsung. "Di dalam masing-masing kotak itu hanya ada batu kerikil kecil, bukan berlian," terang Stott.

Baru permata yang dicuri itu bernilai 4,2 juta poundsterling atau setara 83,2 miliar rupiah, termasuk berlian 20 karat berbentuk hati bernilai lebih dari 2,2 juta poundsterling atau setara 43,6 miliar rupiah dan berlian merah muda mewah 3 karat bernilai 1,1 juta poundsterling 21,8 miliar rupiah.

Laktos ditangkap di Prancis dengan surat perintah penangkapan Eropa pada September 2020, sebelum diekstradisi ke Inggris. Sementara, persidangan masih berlanjut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Mail Online


TERBARU