Joe Biden Kecam Penyebaran Misinformasi di Media Sosial: Mereka Bisa Membunuh Orang
Kompas dunia | 17 Juli 2021, 11:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam penyebaran misinformasi di media sosial.
Pemimpin negara dari Demokrat tersebut mengungkapkan, perilaku mereka bisa membunuh orang.
Hal itu diungkapkan Biden saat ditanya mengenai peranan media sosial seperti Facebook dalam menyebarkan berita salah mengenai vaksinasi dan wabah Covid-19.
“Mereka membunuh orang. Satu-satunya wabah yang kita miliki saat ini adalah berada pada orang-orang yang belum divaksin,” kata Biden di Gedung Putih, Jumat (16/7/2021), dikutip dari BBC.
Baca Juga: Pesawat Rusia Mendarat Darurat di Siberia, Pilot Patah Kaki, Penumpang Selamat
Pihaknya saat ini memang tengah menekan perusahaan media sosial untuk menangkal misinformasi.
Facebook sendiri menegaskan akan mengambil tindakan agresif untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Pejabat Kesehatan AS telah memperingatkan bahwa peningkatan penularan dan kematian karena Covid-19, banyak terjadi di komunitas yang tak divaksin.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki sebelumnya sempat mengatakan, Facebook dan platform media sosial lainnya masih belum cukup memerangi disinformasi mengenai vaksin.
“Sejujurnya, ada langkah-langkah yang sudah mereka ambil. Jelas ada lebih banyak yang bisa diambil,” tuturnya.
Namun, Juru Bicara Facebook Kevin McAlister mengatakan, pihaknya tak akan terganggu dengan tuduhan yang tak disertai fakta.
Baca Juga: Biden Bertemu Merkel, Bersatu untuk Hadapi Tekanan Rusia
“Kami telah memindahkan lebih dari 18 juta disinformasi Covid dan membekukan akun yang berulang kali melanggar peraturan ini,” bunyi pernyataan terpisah dari Facebook.
Facebook sendiri selalu mendapatkan kritikan dari Pemerintah AS.
Presiden sebelumnya, Donald Trump menegaskan, Facebook telah membatasi kebebasan berbicara, karena terus memburu pengungkap konspirasi penipuan pemilihan Presiden.
Namun di era Biden, Facebook tak melakukan hal yang cukup untuk menghentikan konspirasi, seperti konten-konten anti-vaksin.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : BBC