> >

Sebelumnya Melarang, Otoritas India Kini Izinkan Penyembelihan Sapi untuk Iduladha di Kashmir

Kompas dunia | 17 Juli 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi Sapi Kurban. (Sumber: KOMPAS.COM)

Baca Juga: Tradisi Minum Teh di Turki dan Kashmir: Jenis Teh, Cara Membuat, dan Khasiat Kesehatannya

Secara umum, sapi dianggap sebagai hewan suci di India yang dihuni mayoritas Hindu. Menyembelih atau mengonsumsi daging sapi dianggap ilegal dan dilarang di sebagian besar wilayah India. Meski sapi dilarang disembelih di Kashmir, namun daging sapi biasanya tersedia di sejumlah kawasan yang dihuni mayoritas muslim.

Kaum muslim merayakan Iduladha, atau Hari Raya Kurban, dengan melakukan salat Iduladha dan menyembelih hewan ternak, biasanya kambing, domba, sapi atau unta, untuk memperingati ujian kesetiaan Nabi Ibrahim atas perintah Allah.

Daging hewan kurban itu kemudian dibagi-bagikan para keluarga dan teman serta kaum miskin. Tahun ini, Hari Raya Kurban jatuh pada tanggal 21 – 23 Juli di Kashmir.

Baca Juga: Di Kashmir, Wilayah Konflik Bersenjata, Manusia Tak Cuma Berseteru dengan Sesamanya

Sentimen terhadap India mengakar dalam di Kashmir yang dihuni mayoritas muslim. Banyak warga muslim yang menuntut kemerdekaan atau persatuan dengan Pakistan yang menguasai bagian lain kawasan itu. Baik India maupun Pakistan sama-sama mengklaim kawasan Kashmir sebagai milik mereka.

Muslim Kashmir khawatir, pemerintahan India yang dipimpin oleh nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi akan mengubah demografi dan identitas Kashmir setelah mencabut status semi-otonomi wilayah itu pada tahun 2019.

Sejak Modi menjabat pada 2014, terjadi serangkaian serangan terhadap kelompok minoritas. Sebagian besar dilakukan oleh kelompok ekstremis Hindu yang menjaga kesakralan sapi.

Mereka biasanya menyasar orang-orang muslim, yang berjumlah 14 persen dari total populasi India sebanyak 1,4 miliar jiwa. Orang-orang Hindu menyumbang 80 persen populasi India.

Para korban serangan ini dituduh menyelundupkan sapi untuk disembelih atau memiliki daging sapi. Sedikitnya 24 orang tewas dalam serangan semacam itu.

Baca Juga: PM Pakistan Imran Khan Enggan Bicara China-Muslim Uighur, tapi Embuskan Tekanan India ke Kashmir

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU