> >

Rusia Mencak-mencak Bantah Personel Militernya Terlibat Pembunuhan dan Penjarahan di Afrika

Kompas dunia | 29 Juni 2021, 07:15 WIB
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (Sumber: Maxim Shemetov/Pool/AFP)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia pada Senin (28/6/2021) mencak-mencak membantah tudingan yang menyebut personel militernya terlibat dalam pembunuhan warga sipil dan penjarahan rumah di Republik Afrika Tengah.

Dalam diskusi panas yang berlangsung dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis menuding personel militer Rusia melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di negara yang dilanda konflik itu.

Pada Minggu (27/6/2021), The New York Times mengutip sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB yang menuduh Rusia telah membunuh warga sipil dan menjarah rumah-rumah selama peperangan yang terjadi di awal tahun ini.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Desak Pasukan Asing dan Tentara Bayaran Untuk Hengkang dari Libya

Saat ditanya tentang laporan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dengan tegas membantah pernyataan itu.

“Para penasihat militer Rusia tidak dapat mengambil bagian dan tidak mengambil bagian dalam pembunuhan atau penjarahan apa pun,” tandas Peskov dalam konferensi telepon dengan para wartawan seperti dilansir dari Associated Press.

“Ini adalah kebohongan!” 

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Dewan Keamanan PBB Segera Sidang Darurat Membahas Kudeta Militer di Myanmar

Sejak tahun 2013, Republik Afrika Tengah yang kaya mineral telah menghadapi konflik peperangan antar-agama dan antar-komunitas yang mematikan.

Kesepakatan damai antara pemerintah dan 14 kelompok pemberontak telah ditandatangani pada Februari 2019, namun kekerasan dalam skala besar terus terjadi.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU