> >

Banjir Musiman Munculkan Ratusan Jenazah di Sungai Gangga, Kebanyakan Diduga Korban Covid-19

Kompas dunia | 26 Juni 2021, 21:24 WIB
Banjir tahunan menggenangi sungai gangga, membuat ratusan jenazah yang dimakamkan sekitar April-Juni lalu mengambang dan hanyut. (Sumber: France24 via AFP)

ALLAHABAD, KOMPAS.TV - Lebih dari 150 jenazah muncul dan hanyut di Sungai Gangga tiga minggu terakhir akibat banjir musiman yang menggenangi ratusan makam dangkal di pinggiran sungai, dekat Kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh, Sabtu (26/6/2021).

Seperti dilansir France24, Neeraj Kumar Singh, seorang pejabat pemerintah Kota Allahabad mengatakan mereka harus mengkremasi 150 jenazah selama tiga minggu terakhir.

"Kami tidak khusus menggali jenazah, tetapi yang dikremasi hanya jenazah yang mengambang karena naiknya permukaan air ," katanya.

"Area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan perkiraan kami ada sekitar 500-600 mayat yang dimakamkan di situ," kata Singh kepada AFP yang dilansir France24.

"Setiap tindakan pencegahan diambil dalam menangani jenazah saat melakukan ritual terakhir bagi mereka."

Sebagian keluarga di Uttar Pradesh tidak mampu membeli kayu bakar untuk upacara pemakaman tradisional Hindu, sehingga jenazah keluarga mereka dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir yang berdekatan dengan sungai.

Banjir tahunan yang menggenangi sungai menghanyutkan pasir yang menimbun jenazah sehingga membuat banyak jenazah terlihat jelas. Sebagian besar diyakini meninggal karena Covid-19 bulan April dan Mei lalu saat India dilanda lonjakan infeksi Covid-19.

Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19, Sungai Gangga di India Berubah Warna Jadi Hijau

Mayat korban Covid-19 terlihat di kuburan dangkal yang terkubur di pasir dekat tempat kremasi di tepi Sungai Gangga di Prayagraj, India, Sabtu, 15 Mei 2021. (Sumber: AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH)

Banyak jenazah yang mengambang di Sungai Gangga kemudian hanyut ke negara bagian Benggala Barat, dan memicu protes keras.

Menteri Kepala Benggala Barat, Mamata Banerjee seperti dilansir Times Now India Senin lalu mengklaim jenazah korban Covid-19 yang dibuang di Sungai Gangga di Uttar Pradesh dan hanyut sampai ke perairan sungai negara bagiannya sangat beresiko mencemari sungai dan menyebabkan kontaminasi.

“Mayat yang kemungkinan terinfeksi Covid-19 mencapai Benggala Barat dari Uttar Pradesh, hanyut di sungai sampai tiba di sini. Beberapa mayat seperti itu makin sering terlihat. Air sungai semakin tercemar. Kami menarik jenazah dari sungai dan melakukan ritual terakhir (untuk mereka),” kata Banerjee.

Perselisihan besar meletus bulan lalu setelah mayat-mayat yang diduga sebagai korban Covid-19 ditemukan terkubur di sepanjang tepi Sungai Gangga sementara sebagian lain dibuang ke sungai di negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh.

Banyaknya jenazah yang hanyut menyoroti situasi serius dari pandemi di kedua negara bagian itu.

Baca Juga: 2.500 Orang di India Disuntik Vaksin Covid-19 Palsu, Isinya Ternyata Larutan Garam

Anjing liar mulai memakan jasad-jasad yang muncul di tepi sungai di India karena krisis Covid-19. (Sumber: Newsflash Via Daily Mail)

Pengadilan Tinggi Allahabad pada hari Jumat menolak petisi yang meminta petunjuk kepada pihak berwenang di Uttar Pradesh untuk mengkremasi mereka yang terkubur di sepanjang Sungai Gangga di negara bagian Uttar Pradesh, seperti dilansir PTI, Jumat (25 Juni 2021).

Majelis Hakim Ketua Sanjay Yadav dan Hakim Prakash Padia menolak argumen pemohon bahwa adalah tanggung jawab negara untuk melakukan kremasi sesuai ritus keagamaan yang dianut dan memakamkan mayat yang terkubur di dekat Gangga di berbagai ghat atau lembah di Allahabad.

“Setelah membaca petisi secara keseluruhan, kami berpandangan pemohon belum melakukan cukup penelitian tentang ritus dan adat istiadat yang lazim di berbagai komunitas yang tinggal di sepanjang tepi sungai Gangga,” kata majelis hakim pengadilan tersebut.

Mengejutkannya hasil pemantauan atas jumlah makam di pinggir Sungai Gangga, termasuk mereka yang hanyut beberapa bulan terakhir, memicu kecurigaan bahwa total kematian India akibat Covid-19 mungkin lebih dari satu juta orang, beberapa kali lipat dari catatan resmi yaitu 400.000 orang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: