Rakyat Filipina Makamkan Abu Mendiang Mantan Presiden Benigno Aquino III
Kompas dunia | 26 Juni 2021, 19:31 WIBSebagian besar massa pelayat dihadang di pintu masuk pemakaman untuk mencegah kerumunan massal dan penyebaran Covid-19.
"Saya menghormati seorang pemimpin yang rendah hati dan memberikan cinta sejati untuk negara, rakyat, dan Tuhan," kata Thelma Chua, 64, yang mengenakan kemeja kuning saat pemakaman, kepada Reuters yang dikutip Antara.
"Saya berdoa untuk keluarga lain dengan sikap seperti Noy dan orangtuanya yang akan memperjuangkan kebenaran, keadilan, kesetiaan, cinta kepada Tuhan dan negara."
Dikenal populer sebagai Noynoy, Aquino meraih dukungan publik ke tampuk kursi kepresidenan setelah wafatnya sang ibu pada 2009, pemimpin "People's Power" yang dihormati, Corazon Aquino yang menjadi presiden dari 1986 hingga 1992.
Ayahnya yang memiliki nama sama, yaitu Benigno Aquino Jr, adalah musuh politik mantan diktator Ferdinand Marcos, dibunuh tahun 1983 saat turun dari pesawat yang membawanya pulang dari pengasingan politik.
Sang ayah adalah tokoh yang menanam benih revolusi People's Power 1986 yang menjatuhkan Ferdinand Marcos dari jabatan sebagai presiden Filipina.
Sebagai presiden, Aquino muda memimpin untuk menghilangkan citra Filipina sebagai "orang sakit Asia" melalui pemerintahan yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Dia menantang klaim Beijing atas Laut China Selatan di hadapan pengadilan arbitrase di Den Haag pada 2013.
Presiden Rodrigo Duterte tidak menghadiri pemakaman tersebut. Dia menyatakan masa berkabung selama 10 hari, dengan bendera nasional di gedung-gedung pemerintah berkibar setengah tiang.
Aquino, yang menjalani kehidupan pribadi setelah mengundurkan diri, meninggalkan empat saudara perempuan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV