Sekitar 300 Orang Diperkirakan Tewas dalam Insiden Kapal Terbalik di Yaman
Kompas dunia | 25 Juni 2021, 09:20 WIBSAADA, KOMPAS.TV - Pada Kamis (24/5/2021), pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan sebanyak 300 pencari suaka meninggal dalam insiden kapal terbalik baru-baru ini di Laut Merah, Yaman.
Koordinator kemanusiaan PBB David Gressly secara tersirat menyinggung insiden yang terjadi ini menyebabkan banyak jasad korban terdampar ke pantai di Ras Al-Arah, Yaman.
Baca Juga: Gajah Kelaparan Hancurkan Dapur Rumah Warga untuk Cari Makanan
Insiden itu pertama kali terungkap pada 14 Juni 2021 lewat cuitan akun Twitter sebuah agensi PBB, Organisasi Internasional Migran (IOM).
“Kami tahu bahwa ada sebuah kapal terbalik saat membawa banyak migran, barangkali 200 atau 300 orang meninggal, kami tidak tahu jumlah pasti korban,” ujar Gressly, melansir Yahoo.com.
Mengutip Associated Press, kapal yang terbalik itu berasal dari Djibouti, sebuah negara di Afrika Timur.
Sebagian besar penumpang adalah warga Afrika, tetapi ada pula sejumlah warga Yaman ikut menumpang kapal itu.
Insiden kapal terbalik ini kerap memakan korban para pencari suaka dari wilayah Tanduk Afrika, antara lain Ethiopia, Eritrea, Somalia dan Djibouti.
Para pencari suaka ini berniat pergi ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab yang lebih kaya melalui Yaman.
Mereka merantau demi keluar dari kemiskinan dan masalah pengangguran. Pandemi Covid-19 dan penutupan perbatasan membuat gelombang pengungsi ini berkurang.
Baca Juga: Mobil Terbelah Usai Menabrak Traktor yang Membawa Sabit, 3 Orang Tewas
Meski begitu, setidaknya 37.500 warga Afrika tetap mencoba pergi ke Arab Saudi. Di Provinsi Saada, Yaman saja pemerintah setempat menahan 2.000 migran yang mencoba melintas.
Sementara, banyak pencari suaka lainnya menjadi korban kapal tenggelam. Pada April 2021 saja, lebih dari 40 migran meninggal akibat kapal tenggelam di Djibouti.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV