Hari Ini Iran Gelar Pemilihan Presiden, Apa Saja yang Dipertaruhkan?
Kompas dunia | 18 Juni 2021, 06:14 WIBPresiden Iran mengawasi tangan sipil pemerintahan. Presiden menetapkan kebijakan domestik, yang merupakan hal penting seiring pemberlakuan sanksi-sanksi keras dari Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran.
Permasalahan ekonomi yang, antara lain, diakibatkan oleh sanksi AS ini telah memicu dua kali protes besar-besaran dalam skala nasional di masa pemerintahan Rouhani. Iran juga menghadapi gelombang demi gelombang pandemi Covid-19. Kepresidenan juga menetapkan bagaimana Iran berinteraksi dengan dunia luar.
Baca Juga: Ayatollah Agung Ali Al-Sistani, Sosok Panutan Syiah Di Balik Irak Kini
Namun, bagaimana pun juga, kandidat pemenang presiden bakal berada di bawah pemimpin tertinggi Iran, yang akan mengambil keputusan terakhir atas semua permasalahan negara.
Kekuasaan Apa yang Dimiliki Pemimpin Agung Iran?
Pemimpin agung tertinggi Iran merupakan jantung pemerintahan Iran yang kompleks, yang dibentuk pada tahun 1979 setelah Revolusi Islam. Pemimpin agung atau pemimpin tertinggi juga berperan sebagai panglima tertinggi militer dan Garda Revolusioner, pasukan paramiliter yang juga memiliki akses kepemilikan ekonomi yang luas di Iran.
Sebuah dewan yang terdiri dari 88 ulama terpilih yang dinamakan Majelis Ahli menunjuk pemimpin tertinggi. Majelis Ahli juga dapat melengserkan pemimpin tertinggi, meskipun hal itu tak pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus dan Ayatollah Al-Sistani
Pemimpin tertinggi Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei kini berusia 82 tahun, dan sejumlah analis berpendapat, pemilihan presiden kali ini kemungkinan pemilihan terakhir yang diawasinya.
Jadi, Apakah Iran Merupakan Negara Demokrasi?
Iran menggambarkan dirinya sebagai Republik Islam. Negara ini menggelar pemilihan yang telah memilih para perwakilan yang menetapkan berbagai macam hukum dan memerintah atas nama rakyat, meskipun pemimpin tertinggi tetap menjadi pengambil keputusan terakhir atas seluruh permasalahan negara.
Kendati begitu, Dewan Wali melarang sebagian besar sekutu Rouhani dan kaum reformis berlaga dalam pemilihan presiden kali ini. Mereka yang memimpin Gerakan Hijau Iran setelah perselisihan pemilihan kembali Ahmadinejad pada tahun 2009 juga masih berada dalam tahanan rumah. Iran tidak mengizinkan para pengamat internasional memantau pemilihannya, yang diawasi oleh Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: Iran Bisa Buat Bom Nuklir dalam Hitungan Pekan, Perjanjian Nuklir Iran di Ujung Tanduk
Pasukan keamanan yang berada di bawah pemimpin tertinggi Iran juga secara rutin menangkap dan menggelar persidangan tertutup bagi warga yang memiliki kewarganegaraan ganda, orang asing dan mereka yang terkait dengan Barat.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV