Khawatir Akan Dominasi China, G7 Siapkan Rencana Tandingan
Kompas dunia | 13 Juni 2021, 19:48 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Kelompok negara maju G7, sepakat mendukung inisiatif Amerika Serkat (AS) untuk melawan dominasi China terkait bantuan pembangunan infrastruktur di dunia.
Dalam pertemuan di Inggris, Presiden AS Joe Biden bersama para pemimpin negara anggota G7 yang lain, setuju meluncurkan rencana tandingan Belt and Road Initiative (BRI) China.
Biden berharap inisiatif mereka, Build Back Better World (B3W), akan dapat menawarkan kemitraan infrastruktur yang lebih transparan, bernilai, dan berstandar tinggi.
Lebih lanjut, B3W bakal membantu meminjamkan dana sebesar USD40 triliun untuk negara-negara berkembang pada 2035.
Baca Juga: Negara G7 Pajaki Google Cs 15 Persen, Ditjen Pajak: Tarif Pajak Kita Lebih Tinggi
"Ini bukan hanya tentang menghadapi atau merebut dari China. Tapi sampai sekarang kami belum menawarkan alternatif positif yang mencerminkan nilai-nilai kami, standar kami, dan cara kami melakukan bisnis," kata pejabat senior dalam pemerintahan Biden, Minggu (13/6/2021).
"Biden bertemu dengan para pemimpin G7 untuk membahas persaingan strategis dengan China dan berkomitmen pada tindakan nyata untuk membantu memenuhi kebutuhan infrastruktur yang luar biasa di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," ucap Gedung Putih.
Meski begitu, rincian tentang bagaimana rencana G7 tersebut akan dibiayai masih belum jelas, berapa banyak modal yang akan dialokasikan juga belum dipastikan.
Sejauh ini, Gedung Putih hanya menyebutkan bahwa AS akan bekerja sama dengan Kongres AS untuk melengkapi pembiayaan pembangunan yang ada.
Baca Juga: Hadiri Rapat G7 di London, Menlu India Isolasi Mandiri Diduga Usai Kontak dengan Pasien Covid-19
Melansir BBC, inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) China telah membantu membiayai pembangunan kereta api, jalan raya, dan pelabuhan di banyak negara.
Namun, kebijakan itu telah mendapat kritik tajam dari sejumlah pihak terutama anggota G7, karena dinilai membebani beberapa negara yang menjadi mitranya dengan utang.
Oleh karena itu, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang ingin menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara demokrasi terkaya dapat menawarkan alternatif bagi pengaruh China yang semakin besar.
Selain itu, dalam konsensus G7, AS juga menegaskan perlunya pendekatan bersama di sektor perdagangan dan hak asasi manusia terhadap China.
Menurut Gedung Putih, G7 dan rekanannya mesti menggunakan inisiatif B3W untuk memobilisasi modal sektor swasta di berbagai bidang, seperti iklim, kesehatan dan keamanan kesehatan, teknologi digital, serta kesetaraan gender.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV