Tikus Pengendus Ranjau di Kamboja Masuki Masa Pensiun dengan Prestasi Gemilang
Kompas dunia | 5 Juni 2021, 20:07 WIBPHNOM PENH, KOMPAS.TV - Seekor tikus raksasa Afrika bernama Magawa yang menghabiskan bertahun-tahun mengendus ranjau darat di pedesaan Kamboja resmi pensiun.
Magawa akan menikmati masa pensiun dengan makan pisang dan kacang. Seperti dilansir Straits Times, Sabtu (5/6/2021).
Magawa adalah tikus pengendus ranjau berpengaruh Kamboja. Dia berhasil mengendus 71 ranjau darat dan 38 senjata selama kariernya.
Magawa adalah tikus Afrika dari Tanzania, dilatih oleh badan amal Belgia Apopo, yang mengatakan hewan pengerat itu membantu membersihkan ranjau pada area seluas 225.000 meter persegi dalam lima tahun kariernya, setara dengan 42 lapangan sepak bola.
Tetapi setelah mendeteksi 71 ranjau darat dan 38 item senjata dan peluru maupun peledak aktif, Magawa tampaknya mulai kelelahan.
"Hal terbaik yang harus dilakukan adalah memensiunkannya," kata Michael Heiman, manajer program badan amal di Kamboja, kepada AFP, Sabtu (5 Juni).
Jutaan ranjau darat diletakkan di Kamboja antara tahun 1975 dan 1998, menyebabkan puluhan ribu korban jiwa.
Apopo melatih Magawa di negara asalnya Tanzania untuk mendeteksi senyawa kimia dalam bahan peledak dengan menghadiahinya dengan camilan lezat. Favoritnya adalah pisang dan kacang.
Saat bekerja, dia memperingatkan para petugas penjinak ranjau dengan cara menggaruk-garuk tanah bila mengendus aroma ranjau maupun senjata yang terpendam.
Baca Juga: Tentara Junta Militer Myanmar Diserang Pemberontak Kachin, Ranjau Darat Digunakan
Magawa dapat berlari melintasi area seukuran lapangan tenis hanya dalam 30 menit, sesuatu yang akan memakan waktu empat hari menggunakan detektor logam konvensional.
Dia cukup besar untuk diikat dengan tali saat dia menjalankan pekerjaannya tetapi cukup ringan untuk tidak memicu ranjau meledak.
Untuk tahun-tahun ke depan, selama menjalani masa pensiun, Magawa akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang dia sukai, kata Heiman, yaitu makan pisang dan kacang.
Pada bulan September tahun lalu, Magawa memenangkan penghargaan kepada hewan, setara dengan kehormatan sipil tertinggi Inggris, untuk keberaniannya karena kemampuannya yang luar biasa untuk mengendus ranjau darat dan persenjataan yang masih aktif namun belum meledak.
Magawa adalah tikus pertama yang menerima medali PDSA dalam 77 tahun penghargaan, dia bergabung dengan sekelompok anjing dan kucing papan atas yang terkenal pemberani.
Dalam kelompok itu juga terdapat seekor merpati.
Kelompok Apopo mengatakan rombongan terbaru berjumlah 20 ekor tikus terlatih baru saja tiba di Kamboja dan akan segera bekerja karena sudah menerima akreditasi dari pihak berwenang.
Tetapi menyaingi Magawa akan menjadi tantangan yang berat. Magawa adalah, "Tikus yang sangat luar biasa."
"Jelas kami akan kehilangan dia dalam operasi (deteksi ranjau)," kata Heiman.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV