Ribuan Polisi Hong Kong Dikerahkan untuk Bubarkan Aksi Peringatan Lapangan Tiananmen
Kompas dunia | 4 Juni 2021, 13:44 WIBHONG KONG, KOMPAS.TV - Ribuan polisi Hong Kong dikerahkan untuk membubarkan aksi peringatan tragedi lapangan Tiananmen pada Jumat (4/6/2021).
Penyelenggara aksi pun terancam akan ditangkap jika tetap melakukannya.
Hong Kong biasanya melakukan peringatan masal untuk mengingat saat para tentara memukuli dan membuat nyawa sejumlah demonstran pro-Demokrasi tewas di lapangan Tiananmen pada 1989.
Namun, pihak kepolisian telah melarang diadakannya acara tersebut pada dua tahun terakhir karena Covid-19.
Baca Juga: Nenek di India Pulang ke Rumah setelah Diyakini Meninggal akibat Covid-19 dan Dikubur
Tahun ini sendiri merupakan pertama kalinya China memberlakukan Undang-Undang (UU) keamanan nasional di Hong Kong.
UU itu akan menghukum siapa pun yang dianggap Beijing melakukan tindakan subversi, pemisahan diri, terorisme atau kolusi dengan pasukan asing.
Hukuman atas pelanggaran UU ini bisa mencapai hukuman penjara seumur hidup.
Polisi belum mengklarifikasi apakah memperingati tragedi tersebut akan melanggar hukum.
Namun berdasarkan pernyataan polisi, Kamis (3/6/2021), setiap pertemuan akan menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan dan kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Jurnalis Oposisi Belarusia yang Ditangkap pada Kasus Ryanair Malah Puji Alexander Lukashenko
Mereka juga mengatakan siapa pun yang ambil bagian dalam pertemuan tak resmi dapat menghadapi hukuman penjara selama lima tahun.
“Polisi akan mengerahkan tenaga yang memadai di lokasi yang relevan pada hari itu dan mengambil tindakan tegas untuk menegakkan hukum, termasuk melakukan penangkapan,” bunyi pernyataan kepolisian dikutip dari Al-Jazeera.
Sebuah sumber mengatakan kepada RTHK, sekitar 7.000 petugas kepolisian ditugaskan untuk melakukan operasi hentikan dan geledah sepanjang hari.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India, Anjing Liar Memakan Jasad yang Muncul di Tepi Sungai
Pihak kepolisian sendiri dikabarkan telah menangkap Wakil Pimpinan Aliansi Hong Kong untuk Gerakan Demokratis China, Chow Hang Tuh, yang biasa menyelenggarakan peringatan tahunan.
Ia ditangkap Jumat pagi oleh polisi di luar kantornya di pusat kota.
Kebebasan politik dan sipil dijanjikan kepada Hong Kong ketika dikembalikan ke Pemerintahan China pada 1997.
Tetapi sejak UU Keamanan Nasional diberlakukan hampir setahun lalu, lusinan aktivis dan politisi pro-demokrasi, termasuk legislator terpilih ditangkap.
Baca Juga: Hukuman Mati karena Hina Nabi Muhammad Dibatalkan, Pasangan Non-Muslim Pakistan Dibebaskan
Beberapa di antaranya dipenjara sedangkan yang lainnya diasingkan.
Di China sendiri peringatan tragedi Lapangan Tiananmen dilarang untuk dilakukan, begitu juga di Macau.
Jumlah korban tewas dalam insiden itu pun tak diketahui, meski pihak otoritas mengatakan mencapai 300 orang, dan kebanyakan tentara.
Namun, saksi mata dan grup Hak Asasi Manusia menegaskan korban tewas karena insiden itu mencapai ribuan dan kebanyakan warga sipil.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV