> >

Aktivis Belarusia Coba Bunuh Diri dengan Menusukkan Pulpen ke Lehernya di Tengah Persidangan

Kompas dunia | 2 Juni 2021, 06:25 WIB
Sejumlah personel polisi mengangkat Stsiapan Latypau, aktivis Belarusia yang melakukan upaya bunuh diri dengan menusukkan pulpen ke lehernya selama persidangan di Minsk, Belarusia, Selasa (1/6/2021). (Sumber: Radio Free Europe/Radio Liberty via AP)

MINSK, KOMPAS.TV – Seorang aktivis Belarusia, Stsiapan Latypau,  menusuk lehernya sendiri selama sidang pada Selasa (1/6/2021) di Minsk, Belarusia,  untuk memprotes represi politik negara dan ancaman pihak berwenang.

Menurut pusat hak asasi manusia Viasna di Belarusia, Stsiapan Latypau menggunakan sebatang pulpen untuk melukai lehernya saat ia duduk di kursi terdakwa yang dilengkapi dengan jeruji pembatas di sekelilingnya.

Baca Juga: Presiden Putin Menjamu Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Yacht pribadinya

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan, usai kejadian percobaan bunuh diri itu, Latypau langsung diangkut ke ambulans dan dilarikan ke rumah sakit. Kata Viasna, Stsiapan mengalami koma.

Melansir Associated Press, pengacara Stsiapan, Olga Batyuk, menolak berkomentar seputar kondisi kliennya.

Baca Juga: Usai Skandal Pembajakan Pesawat Ryanair, Beredar Video Kekasih Protasevich yang Juga Ditangkap

Sebelum menusuk dirinya sendiri, Latypau menginformasikan bahwa ayahnya pun turut diancam  para penyidik yang  akan membuka kasus pidana terhadap sejumlah kerabat dan rekannya jika Latypau tak mau mengakui kesalahannya.

Latypau dituduh melakukan tindakan yang melanggar ketertiban umum, melawan polisi dan tindakan lain dengan ancaman penjara hingga 10 tahun.

Baca Juga: Demi Tangkap Jurnalis Oposisi, Belarusia Alihkan Penerbangan Yunani-Lithuania ke Minsk

Ia telah dipenjara sejak September, usai ditangkap dalam aksi protes besar-besaran terhadap pemimpin otoriter Belarusia, Presiden Alexander Lukashenko. Aksi unjuk rasa itu dipicu oleh kemenangan Lukashenko dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan ke-6 kalinya. Pihak oposisi pemerintah Belarusia menolak hasil pemilu yang disinyalir sarat kecurangan.

Dalam aksi unjuk rasa besar-besaran itu, pihak berwenang menanggapi dengan melakukan penangkapan lebih dari 35.000 orang dan memukuli ribuan di antaranya.

Baca Juga: Presiden Belarusia Alexander Lukashenko Mulai Berpikir untuk Mundur, Pihak Oposisi Curiga

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU