Rekor Baru Matahari Buatan China: Bertahan Selama Dua Menit dengan Suhu 120 Juta Derajat Celcius
Kompas dunia | 2 Juni 2021, 06:34 WIBSeperti fakta saat ini yang menunjukan bahwa proses fusi nuklir itu membutuhkan energi lebih banyak dibanding energi yang dihasilkan.
Baru-baru ini, media pemerintah Rusia juga melaporkan berita mengenai fusi nuklir, yaitu berita tentang Reaktor Tokamak T-15MD yang telah dinyalakan untuk pertama kalinya.
Berita tersebut sejatinya tidak begitu mengejutkan, lantaran China dan Rusia diketahui merupakan anggota tim internasional yang membangun proyek fusi nuklir ITER di Perancis Selatan, akhir tahun lalu.
Baca Juga: Nuklirnya Dianggap Ancaman, Korea Utara Tuding Joe Biden Tetap Ingin Bermusuhan
Masih soal keuntungan dari proyek fusi nuklir yang digadang-gadang bernilai sangat besar. Teknologi tersebut diprediksi dapat memunculkan energi ultra-powerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas.
Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV