Anggaran Belanja Tahunan Joe Biden Mencapai Rp85.821 Triliun, untuk Apa Saja?
Kompas dunia | 29 Mei 2021, 09:10 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah meluncurkan anggaran belanja tahunan yang memiliki angka fantastis.
Anggaran tersebut mencapai 6 triliun dolar AS atau setara Rp85. 821 triliun.
Salah satu proposal penggunaan anggaran tersebut yang diajukan adalah program sosial baru dan investasi untuk melawan perubahan iklim,
Jumlah tersebut juga termasuk permintaan 1,5 triliun dolar AS (Rp21. 452 triliun) untuk pengeluaran operasional tahunan Pentagon dan departemen pemerintah lainnya.
Baca Juga: Joe Biden Beri Waktu 90 Hari untuk Intelijen AS Cari Asal Usul Covid-19, China Meradang
Ini juga menggabungkan dua rencana yang sebelumnya telah ia publikasikan, 2,3 triliun dolar AS (Rp32. 894 triliun) untuk rencana pekerjaan dan 1,8 trilun (Rp25. 743 trilun) untuk rencana keluarga.
Secara rinci BBC mengungkapkan penggunaan yang akan dilakukan Biden dari anggaran fantastis itu.
- Sekitar lebih dari 800 miliar dolar AS (Rp11. 441 triliun) akan digunakan untuk melawan perubahan iklim, termasuk investasi pada energi bersih.
- 200 miliar dolar AS (Rp2.860 triliun) akan digunakan untuk memberikan tempat pra-sekolah gratis bagi semua anak berusia tiga dan empat tahun.
- 109 miliar dolar AS (Rp1.559 triliun) digunakan agar semua warga AS bisa berkuliah di kampus negeri selama dua tahun.
- 225 miliar dolar AS (Rp3. 218 triliun) digunakan untuk dana nasional keluarga dan program cuti medis.
Baca Juga: Jasad 215 Anak-anak Ditemukan di Sekolah Kuno Tempat Asimilasi Paksa Warga Suku Asli di Kanada
- 115 miliar dolar AS (Rp1.644 triliun) untuk jalan dan jembatan, serta 160 miliar dolar AS (Rp2.288 triliun) untuk angkutan umum dan kereta api.
- 100 miliar dolar AS (Rp1. 430 triliun) akan dioakai untuk meningkatkan akses internet di seluruh rumah tangga AS.
Biden menegaskan anggaran tersebut akan diambil salah satunya dengan meningkatkan pajak bagi warga kaya Amerika.
Meski begitu, anggaran ini perlu mendapat persetujuan dari Kongres, di mana Senator Lindsey Graham dari Republik, mencela anggaran ini sangat mahal.
Di bawah rencana ini, hutang akan mencapai 117 persen dari GDP pada 2031, melewati level saat Perang Dunia ke-II.
Namun, Biden menegaskan anggaran ini akan menjadi investasi langsung pada rakyat Amerika dan akan memperkuat ekonomi negara dan meningkatkan kesehatan fiskal jangka panjang.
Baca Juga: Perbaiki Hubungan AS dan Rusia, Biden dan Putin akan Gelar Pertemuan di Jenewa Juni Mendatang
Pada anggaran ini juga tidak disertakan, sejumlah anggaran yang sebelumnya ada.
Salah satunya Amandemen Hyde, yaitu ketentuan federal yang mengatakan uang pembayar pajak dapat mendanai aborsi di negara bagian AS kecuali dalam kasus pemerkosaan dan inses.
Biden adalah presiden pertama dalam beberapa dekade yang mengecualikan larangan cakupan aborsi, sebuah langkah yang dipuji oleh kaum progresif.
Namun, Biden diyakini akan mendapat tantangan di senat, karena beberapa anggota sentral partainya bisa berdampingan dengan anggota Republik mendukung Amandemen Hyde.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV