> >

Teotihuacan, Situs Bersejarah Meksiko yang Terancam oleh Proyek Swasta

Kompas dunia | 27 Mei 2021, 14:25 WIB
Situs bersejarah Teotihuacan di Kota Mexico City, Meksiko. (Sumber: AP Photo/Rebecca Blackwell)

MEXICO CITY, KOMPAS.TV - Situs bersejarah Teotihuacan di kota Mexico City, Meksiko, beserta sekitar 25 bangunan kunonya, terancam oleh pembangunan proyek milik swasta.

Mengambil lokasi di luar dan seberang komplek piramida dan bulevar yang terkenal di Teotihuacan, proyek tersebut hendak mengubah area tersebut menjadi sejenis taman hiburan.

Pemerintah Meksiko memberikan keterangan, Selasa (25/5/2021), proyek tersebut telah menghancurkan sebagian area luar dari situs bersejarah Teotihuacan.

Baca Juga: Gerak Serempak Tari Saman Meriahkan UNESCO International Dance Day di Selandia Baru

Departemen Kebudayaan Meksiko menerangkan bahwa perintah untuk menghentikan pembangunan tersebut telah dilayangkan berulang kali, namun tak pernah digubris oleh para pekerjanya.

Hingga laporan ke kepolisan juga telah dibuat demi memproses pihak-pihak yang bertanggung jawab atas jalannya proyek tersebut, sebagaimana dilansir dari Associated Press, Rabu (26/5/2021). 

Sementara, Dewan Internasional Monumen dan Situs dari PBB menyebut kehadiran sejumlah bulldozer dapat mengancam area seluas tujuh hektare itu. Ditambah, pihaknya juga melaporkan adanya penjarahan artefak.

Baca Juga: PT MRT Jakarta Jamin Perlindungan Situs Cagar Budaya Selama Pembangunan Proyek MRT Fase 2A

Tergolong sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Teotihuacan yang memiliki ratusan area-area kecil yang lebih terpencil dan belum pernah dijelajahi merupakan salah satu destinasi wisata populer di Meksiko.

Diperkirakan, tiap tahunya, jumlah wisatawan yang mengunjungi situs bersejarah tersebut bisa mencapai angka 2,6 juta pengunjung.

Selain Kuil Matahari (Temples of the Sun) dan Kuil Bulan (Temples of the Moon), sesungguhnya situs bersejarah tersebut merupakan sebuah kota kuno seluas 20 kilometer persegi yang dihuni lebih dari 100.000 penduduk.

Dengan periode puncaknya berada di tahun 100 SM hingga 750 M, meski kemudian telah kosong sebelum kebangkitan bangsa Aztec pada abad ke-14 M.

Bahkan, nama Teotihuacan yang diberikan oleh bangsa Aztec pun disebut bukan nama sebenarnya, yang mana arti dar nama Teotihuacan sendiri adalah 'Kota Para Dewa' atau 'Tempat Di Mana Manusia Menjadi Tuhan'.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU