Infeksi Spora Jamur Hitam Menjangkiti Hampir 9.000 Orang, India Tetapkan Status Epidemi
Kompas dunia | 25 Mei 2021, 13:06 WIBINDIA, KOMPAS.TV - Infeksi jamur hitam atau Murcormycosis terus meningkat di India. Dilaporkan hingga Minggu (23/5/2021), lebih dari 8.800 orang terjangkit jamur hitam di 29 negara bagian di India. Setidaknya ada 219 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Akhir pekan kemarin, pemerintah India meminta 29 negara bagian untuk mengumumkan wabah ini sebagai epidemi karena telah tersebar luas dan menginfeksi banyak orang.
Penyakit jamur hitam merupakan infeksi yang mematikan dengan tingkat kematian 50 persen. Penyebabnya ialah paparan jamur mucormycetes yang ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.
"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai dikutip dari BBC International.
Penyakit ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru dan dapat berpengaruh fatal pada penderita diabetes atau penderita kekebalan tubuh yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV/AIDS.
Belakangan, jamur hitam juga menyerang pasien Covid-19 yang sedang memiliki antibodi rendah. Menurut para dokter India, banyaknya kasus infeksi jamur hitam pada pasien Covid-19 tak lepas dari kaitannya dengan steroid, obat yang digunakan untuk Covid-19.
Baca Juga: Sebagian Pasien Covid-19 Terinfeksi Jamur Hitam di India Alami Rusak Mata, Ada yang Sampai Permanen
Dilansir BBC International, Minggu (23/5/2021), para dokter mengatakan serangan infeksi jamur hitam terjadi pada 12-18 hari setelah sembuh dari Covid-19.
RS Maharaja Yeshwantrao di Indore mengatakan lebih dari 80 persen pasien Mucormycosis membutuhkan operasi secepatnya yang terkadang melibatkan pengangkatan bola mata. Tujuannya agar infeksi tidak menyebar sampai ke otak.
"Peningkatan pasien benar-benar tidak diduga... Biasanya kami hanya melihat satu atau dua kasus di tahun-tahun sebelumnya," kata Dr. Pandey, pengelola RS Maharaja Yeshwantrao.
Sebelumnya, Rumah Sakit Maharaja Yeshwantrao hanya merawat delapan pasien jamur hitam, lalu, pada Sabtu (22/5/2021), jumlah pasien melonjak menjadi 185 pasien. Dr Pandey mengatakan lonjakan kasus ini termasuk tinggi mengingat tahun lalu mereka hanya merawat dua pasien jamur hitam.
Dr. Pandey mengatakan rumah sakit telah mendirikan 11 bangsal dengan total 200 tempat tidur untuk merawat pasien jamur hitam.
"Bangsal yang baru dibuka untuk merawat pasien yang menderita mukormikosis penuh dengan cepat," katanya.
Dr. Pandey memperkirakan setidaknya ada 400 pasien yang terinfeksi jamur hitam di wilayah Indore.
“Infeksi jamur hitam sekarang menjadi lebih menantang daripada Covid-19. Jika pasien tidak dirawat tepat waktu dan tepat, angka kematian bisa naik hingga 94 persen. Biaya pengobatan mahal, dan pasokan obat-obatannya terbatas," imbuh Dr. Pandey.
Baca Juga: Ahli Penyakit Dalam: Infeksi Jamur Hitam Penyakit Langka namun Sangat Mematikan
Berdasarkan penjelasan Dr. Pandey, amfoterisin B, suntikan intravena antijamur, harus diberikan setiap hari selama delapan minggu kepada pasien yang terjangkit jamur hitam.
Ada dua bentuk obat yang tersedia, yakni amfoterisin B deoxycholate standar dan amfoterisin liposomal.
Sebuah studi terpisah oleh empat dokter India telah mengamati lebih dari 100 kasus pasien Covid-19 yang juga terjangkit jamur hitam. Sebanyak 83 di antaranya menderita diabetes.
Studi lain terhadap 45 pasien jamur hitam di dua rumah sakit Mumbai menemukan bahwa semuanya adalah penderita diabetes atau didiagnosis diabetes saat masuk rumah sakit.
Mereka semua memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi. "Tidak ada pasien mukormikosis yang gula darahnya normal," kata Dr Akshay Nayar, seorang ahli bedah mata yang telah merawat sejumlah pasien, kepada BBC International.
Baca Juga: 50 Kasus Jamur Hitam Mucormycosis Dialami Pasien Covid-19 di India Tengah, Bisa Mematikan
Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV