Sebagian Pasien Covid-19 Terinfeksi Jamur Hitam di India Alami Rusak Mata, Ada yang Sampai Permanen
Kompas dunia | 23 Mei 2021, 20:35 WIBINDIA, KOMPAS.TV – Dilansir dari The Sun pada Sabtu (22/5/2021), setelah gelombang kedua Covid-19 di India, banyak pasien Covid-19 dan yang sudah pulih terinfeksi jamur hitam yang mematikan dan langka.
India mencatatat, setidaknya 7.250 pasien Covid-19 dengan jamur hitam dan sebagian mengalami kerusakan mata. Dari 60 persen pasien dari mutasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, satu pasien matanya harus diangkat.
Kondisi langka ini disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai mucormycosis yang menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Ketika jamur hitam itu terhirup, mereka dapat menyerang paru-paru dan sinus sebelum menyebar ke wajah dan otak.
Mucormycosis menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri pada dada dan kesulitan bernapas.
Baca juga: Pfizer dan AstraZeneca Disebut Efektif Hadapi Varian India Covid-19 setelah Disuntik Dua Dosis
Salah satu pasien, Anil Wankhede (54) mengalami sakit kepala dan mata kanan bengkak setelah dia keluar dari rumah sakit usai dirawat karena Covid-19.
Dia mengatakan kepada The Times bahwa dia tidak mencari bantuan medis lebih lanjut karena saudaranya Mahendra telah membayar untuk perawatannya.
"Saya tidak ingin merepotkan saudara saya lagi dengan masalah baru. Dia telah melakukan banyak hal untuk saya,” kata Anil.
Sepuluh hari setelah ia mengalami gejala jamur hitam, Anil diberitahu oleh Dr Akshay Nair bahwa mata kanannya harus dicabut dan jaringan sinusnya diambil.
"Jika kita tidak menghilangkan seluruh isinya, bersama dengan semua jaringan, saraf dan kelopak mata, infeksi dapat menyerang otak," ujar Dr Nair.
Baca juga: ABK Asal Filipina Terjangkit Varian Covid-19 dari India, Tulari 32 Nakes di Cilacap dengan Cepat
"Pada tahap itu, kami tidak bisa menyelamatkan hidup mereka," tambahnya.
Pihak berwenang India menyatakan bahwa sedang bekerja untuk mengurangi kekurangan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jamur hitam, ketika sistem perawatan kesehatannya dihantam gelombang besar infeksi Covid-19.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV