> >

Waduh, 1.000 Vaksin Covid-19 Sputnik V Dibuang Usai Alat Pendinginnya Dimatikan untuk Charger Ponsel

Kompas dunia | 23 Mei 2021, 15:10 WIB
Vaksin Sputnik V yang berasal dari Rusia (Sumber: Alodokter)

BISHKEK, KOMPAS.TV - Sebanyak 1.000 vaksin Covid-19 Sputnik V di Kirgizstan terpaksa dibuang setelah alat pendinginnya dimatikan.

Menurut otoritas negara tersebut, pendingin vaksin Covid-19 itu dimatikan karena listriknya digunakan untuk mengisi ulang baterai atau charger ponsel.

Vaksin yang harus dibuang tersebut merupakan bagian dari paket 20.000 dosis Sputnik V yang disumbangkan Rusia kepada Kirgizstan.

Baca Juga: Pfizer dan AstraZeneca Disebut Efektif Hadapi Varian India Covid-19 setelah Disuntik Dua Dosis

Dikutip dari Macau Business, Sabtu (22/5/2021), insiden ini membuat Kementerian Kesehatan Kirgizstan berada dalam tekanan.

Pihak otoritas mengungkapkan kejadian tersebut terjadi di sebuah klinik di Ibu Kota, Bishkek pada April lalu.

Namun, mereka baru mau membuka kasus tersebut pada pekan ini.

Pejabat dari Pusat Sanitasi dan Epidemi Negara, Burul Asybelkova, mengungkapkan 1.000 dosis itu disingkirkan setelah seseorang mematikan lemari pendingin yang berisi vaksin tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Ungkap Keampuhan Vaksin Sputnik V, Disebut Sehebat Senapan Kalashnikov

Ia menegaskan, orang tersebut melakukannya untuk mengisi daya baterai ponselnya.

Menurut Menteri Kesehatan Alumkadyr Beishenaliyev, kemungkinan besar pekerja kebersihan yang bertanggung jawab melakukannya.

Kirgizstan telah mencatat terjadinya 101.878 kasus positif Covid-19, dan 1.735 kematian sejak awal pandemi.

Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Ungkap Kondisi Aung San Suu Kyi

Negara Asia Tengah tersebut sudah melakukan vaksinasi masal pada Maret lalu menggunakan sinopharm yang didonasikan dari China.

Namun berdasarkan poling secara online dan di klinik kesehatan, keinginan agar mendapatkan vaksinasi Sputnik V jauh lebih besar.

Pekan lalu otoritas kesehatan Rusia mengungkapkan, lebih dari 50.000 warga setidaknya telah mendapat dosis pertama dari vaksin Covid-19 di negara yang memiliki 6,5 juta warga tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU