> >

Badai Besar Hantam Teluk Benggala India, 120 Orang Dilaporkan Tewas

Kompas dunia | 20 Mei 2021, 23:57 WIB
Ujung ekor Topan Tauktae telah menyebabkan hujan turun di seluruh India utara. (Sumber: AFP) 

Sebanyak 600 orang berhasil diselamatkan oleh angkatan laut, tetapi 49 orang tewas dan 26 lainnya masih hilang dari tongkang akomodasi untuk pekerja yang lepas dari jangkarnya saat badai dan tenggelam.

Sejauh ini, 37 jenazah telah ditemukan dan pesawat angkatan laut serta helikopter saat ini masih menjelajahi Laut Arab untuk mencari lebih banyak orang yang selamat.

Kepala Insinyur Kapal Rahman Shaikh mengatakan kepada Indian Express dari rumah sakit bahwa kapten dan perusahaan telah gagal menanggapi peringatan topan dengan cukup serius yang mengakibatkan tragedi itu terjadi. 

"Kami memiliki lubang besar. Air mulai masuk. Kami mencoba menggunakan sekoci penyelamat di sisi kiri, tetapi hanya dua yang bisa diluncurkan dan 14 (lainnya) bocor," katanya kepada surat kabar dikutip dari AFP

Baca Juga: Pakar Sebut Vaksin Covid-19 Buatan Amerika Serikat Efektif Lawan Varian Asal India

"Saya melihat kematian datang tetapi diselamatkan oleh rahmat Allah," katanya.

"Kami beruntung masih hidup," kata seorang anggota awak kapal setelah turun dari kapal angkatan laut di Mumbai pada Rabu.

"Kami bergantung pada tongkang dan untungnya jaket pelampung membantu kami saat air melewati kepala kami," tambahnya.

Dalam peringatan terbarunya, Departemen Meteorologi India mengatakan badai siklon akan melanda negara bagian Benggala Barat dan Odisha timur sekitar tanggal 26 Mei.

Para ilmuwan mengatakan, angin topan di bulan April dan Mei sebelum musim hujan memang sering terjadi. 

Baca Juga: Angkatan Laut India Temukan 22 Mayat dari Tongkang yang Tenggelam

Mei lalu, lebih dari 110 orang tewas setelah "topan super" Amphan melanda India timur dan Bangladesh yang meratakan desa, menghancurkan pertanian dan menyebabkan jutaan orang hidup tanpa listrik.

Meski begitu, korban badai siklon baru-baru ini jauh lebih rendah daripada bencana sebelumnya yang pernah menewaskan ribuan orang. 

Penurunan jumlah korban ini adalah akibat dari ramalan cuaca yang semakin baik dan rencana respons bencana yang lebih baik.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU