> >

Kasus Covid-19 Menurun Drastis, Pemerintah Inggris Bakal Bolehkan Pelukan

Kompas dunia | 11 Mei 2021, 00:00 WIB
Warga berjalan di pusat kota London, Inggris, pada 18 Maret 2021. (Sumber: Xinhua/Han Yan)

LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana memperbolehkan warganya untuk melakukan kontak fisik intim dalam bentuk pelukan. Rencana itu ia umumkan pada Senin (10/5/2021) waktu setempat.

Pekan ini, Inggris kembali memperpanjang masa kelonggaraan atas karantina wilayah (lockdown). Sebabnya, laju pandemi di Inggris terus mencatatkan penurunan tajam jumlah kasus baru Covid-19.

Saat ini, Inggris mencatat sekitar 2.000 kasus virus korona baru setiap hari. Melansir Associated Press, angka ini turun jauh daripada angka pada Januari yang mencapai hampir 70.000 kasus per hari. 

Baca Juga: Balita yang Tertembak Peluru Nyasar di Times Square NYC Itu Tidak Menangis Sama Sekali

Angka kematian harian karena Covid-19 di Inggirs juga anjlok dengan hanya dua yang tercatat pada hari Minggu (9/5/2021).

Otoritas Inggris juga menurunkan tingkat kewaspadaan dari level empat ke level tiga pada Senin ini.

Itu artinya, tingkat penularan virus Covid-19 tidak lagi dianggap tinggi, meski masih pandemi belum benar-benar berlalu.

Johnson mengatakan, pemerintah akan memperbolehkan pelukan antara anggota keluarga mulai 17 Mei 2021.

Meski begitu, warga harus berpelukan dengan hati-hati, mengingat kekhawatiran tentang mutasi Covid-19 baru yang dapat melawan kekebalan tubuh hasil vaksinasi.

“Saya pikir itulah yang terlewatkan oleh kebanyakan orang, kontak intim dengan keluarga dan teman, dan terhibur, menerima tamu di rumah Anda sendiri, bertemu di luar ruangan,” ujar Menteri Kesehatan Nadine Dorries, dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Thailand Deteksi Varian India Pertama pada Seorang Perempuan Hamil yang Baru Kembali dari Pakistan

Boris Johnson juga menyebut akan membolehkan warga dari keluarga yang berbeda bertemu dalam ruangan yang sama di rumah, pub dan restoran. 

Akan tetapi, pertemuan itu akan terbatas untuk enam orang atau dua keluarga yang berbeda. Johnson menyebut akan menaikkan batas pertemuan di luar ruangan menjadi 30 orang.

Kegiatan hiburan dalam ruangan seperti bioskop, area bermain ringan, olahraga kelompok dewasa, kelas olahraga, dan hotel juga diharapkan dibuka kembali.

Sejak Inggris melonggarkan lockdown beberapa minggu terakhir, pemerintah membolehkan orang-orang bertemu di luar ruangan, taman, atau teras restoran. Namun, pertemuan itu tetap perlu mematuhi aturan menjaga jarak.

Mulai 17 Mei, pemerintah Inggirs juga telah mengizinkan perjalanan ke beberapa negara asing, seperti Portugal, Islandia, Prancis, Italia, Spanyol, dan Yunani.

Inggris telah mencatat jumlah kematian akibat virus Corona tertinggi di Eropa. Lebih dari 127.500 orang meninggal karena Covid-19. 

Baca Juga: Tiga Roket Menghujani Jalur Gaza di Tengah Tensi Panas Yerusalem

Namun, vaksinasi Covid-19 berjalan cepat sehingga membantu menekan pandemi. Sekitar 53% dari populasi Inggris telah menerima setidaknya vaksin dosis pertama. 

Sedangkan, lebih dari seperempat penduduk Inggris telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Periode pelonggaran lockdown ini akan berakhir pada 21 Juni 2021 nanti. Pemerintah Inggris berharap dapat mencabut seluruh pembatasan sosial secara keseluruhan saat itu.

Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa pemerintah Inggris terlalu terburu-buru melonggarkan pembatasan sosial.

Hal ini mengingat negara-negara lain, seperti India sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Gurch Randhawa, Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Bedfordshire memperingatkan pemerintah untuk waspada.

Baca Juga: Tiga Orang Kritis Ditusuk oleh Orang Tak Dikenal di Supermarket Selandia Baru

“Minimal, pemerintah harus mengimbau pelukan hanya berlaku bagi mereka yang telah menerima kedua dosis vaksinasi, dan bahkan, pelukan singkat, dengan wajah saling menjauh untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19,” kata Randhawa.

Di sisi lain, negara-negara Britania Raya lain, seperti Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara juga sedang melonggarkan aturan pembatasan sosial. 

Hal ini berlaku setelah pemerintah negara-negara itu melakukan lockdown panjang dan program vaksinasi Covid-19 secara cepat.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU