Kaca Alas Jembatan Setinggi 100 Meter Jebol, Nyawa Pria Ini Sempat Terancam
Kompas dunia | 10 Mei 2021, 14:34 WIBLONGJING, KOMPAS.TV - Kaca alas jembatan di China jebol setelah dihantam angin kencang dengan kecepatan 90 km/jam.
Insiden tersebut terjadi di jembatan jalan setapak resort Pegunungan Piyan di Longjing, China, yang memiliki ketinggian 100 meter.
Akibat itu, seorang pria yang juga turis harus berpegangan di pinggir jembatan demi menyelamatkan nyawanya yang terancam.
Baca Juga: Polisi Kerahkan Tim Penjinak Bom Setelah Ditemukan Benda Berbentuk Granat, Ternyata Power Bank
Struktur dari jembatan itu merupakan panel kaca yang membentang sepanjang jalan.
Hal itu untuk membuat para pejalan kaki yang melewatinya merasakan adrenalin saat melihat ke bawah jembatan tinggi tersebut.
Namun seperti dikutip Daily Star, Minggu (9/5/2021), panel kaca itu jebol dan beterbangan setelah dihantam angin yang kencang.
Baca Juga: Merekam Dirinya Joget di Luar Balkon, Perempuan Ini Tewas Terjatuh dari Lantai 25
Saat insiden tersebut, ada seorang pria yang tengah bejalan melewatinya dan kemudian terjebak.
Ia pun harus berpegangan dengan pinggiran jembatan agar tidak terjatuh.
Akhirnya tim penyelamat berhasil menyelamatkan pria tersebut.
Baca Juga: Calon Tentara AS Bajak Bus Sekolah, Malah Frustasi dengan Pertanyaan yang Dilontarkan Anak-anak
“Operasi penyelamatan bersama oleh pemadam kebakaran, polisi, dinas kehutanan dan pariwisata, turis pria itu berhasil merangkak ke tempat aman pada pukul 1.20 siang,” bunyi laporan The Strait Times.
“Ia telah dibawa ke rumah sakit dan menerima penyuluhan psikologi,” tambahnya.
Saat ini jembatan tersebut tertutup untuk umum, dan tengah dilakukan perbaikan.
Baca Juga: Lampu Minyak Kuno Berbentuk Setengah Wajah Aneh Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Israel
Resort tempat jembatan itu berada juga ditutup sementara setelah kejadian tersebut.
Jembatan beralas kaca menjadi salah satu atraksi yang cukup populer di China.
Setidaknya 60 jembatan yang sama telah dibangun di seluruh negara tersebut sejak 2016.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV