Patok Perbatasan Prancis Belgia Bergeser Gara-Gara Ulah Seorang Petani yang Kesal
Kompas dunia | 5 Mei 2021, 20:27 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV – Sebuah patok perbatasan antara Belgia dan Prancis tak sengaja tergeser beberapa meter akibat ulah seorang petani yang kesal di Belgia.
Insiden ini, melansir rfi pada Rabu (5/5/2021), diketahui dua pekan lalu oleh seorang penggemar sejarah lokal yang tengah berjalan-jalan di hutan di kawasan Erquelinnes, Belgia.
Ketika itu, ia melihat bahwa batu yang menandai perbatasan antara Belgia dan Prancis telah bergeser sejauh 2,29 meter.
Petani Belgia tersebut rupanya kesal karena batu penanda perbatasan itu menghalangi laju traktornya.
Ia pun memindahkan patok batu tersebut beberapa meter ke dalam wilayah Prancis. Akibatnya, perbatasan kedua negara pun bergeser.
Baca Juga: Detik-Detik Penyelundup Jatuhkan 2 Anak Lewati Perbatasan Amerika Serikat
Namun, alih-alih menimbulkan perselisihan internasional, justru kedua belah pihak perbatasan melihat sisi kocak dari insiden salah geser patok batu perbatasan itu.
“Dia menjadikan wilayah Belgia lebih besar dan Prancis lebih kecil. Ini bukan ide yang bagus,” ujar David Lavaux, Wali Kota Erquelinnes di Belgia seperti dikutip dari televisi Prancis TF1.
"Tindakan macam ini sangat bisa memicu keributan dan sakit kepala antara pemilik tanah pribadi, apalagi antara negara tetangga,” katanya tersenyum.
Mengutip Kompas.com, perbatasan antara Prancis dan tempat yang sekarang disebut Belgia membentang sepanjang 620 km.
Batas itu secara resmi didirikan di bawah Perjanjian Kortrijk dan ditandatangani pada tahun 1820.
Tepatnya setelah kekalahan Napoleon di Waterloo lima tahun sebelumnya.
Memindahkan penanda perbatasan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah menjamin perbatasan antara Prancis dan Belgia selama lebih dari 200 tahun.
Baca Juga: Tegang, Prajurit TNI Adang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon
Sementara, batu patok perbatasan yang dipindahkan itu berasal dari tahun 1819, ketika wilayah perbatasan pertama kali ditandai.
"Saya senang, kota saya lebih besar," tambah Lavaux seraya tertawa. "Tapi Wali Kota Bousignies-sur-Roc tidak setuju."
Otoritas lokal Belgia berencana menghubungi petani tersebut untuk memintanya mengembalikan batu tersebut ke lokasi aslinya.
Sebab jika tidak, bisa-bisa insiden ini berakhir di Kementerian Luar Negeri Belgia, yang harus memanggil komisi perbatasan Prancis – Belgia yang sudah tidak aktif sejak tahun 1930.
Baca Juga: Iran Lakukan Latihan di Perbatasan Irak, Persiapan Hadapi AS?
Jika sang petani yang tidak diidentifikasi tersebut tak mau memenuhi permintaan itu, ia harus siap menghadapi tuntutan pidana.
“Jika dia menunjukkan niat baik, dia tidak akan mendapat masalah. Kami akan menyelesaikan masalah ini secara damai,” pungkas Lavaux.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV