Mesir Pastikan Beli Tambahan 30 Jet Tempur Rafale dari Prancis
Kompas dunia | 4 Mei 2021, 23:14 WIBKAIRO, KOMPAS.TV - Pihak Militer Mesir memastikan telah memesan 30 unit jet tempur Rafale dari perusahaan pertahanan Prancis Dassault Aviation.
Jet tempur itu untuk menopang keamanan nasional negara tersebut, seperti dilansir France24, Selasa (4/5/2021).
Pesanan itu menyusul pembelian 24 jet Rafale pada 2015 yang akan dibiayai melalui pinjaman 10 tahun.
Hal itu sebagaimana disampaikan pihak militer Mesir dalam sebuah pernyataan Senin malam.
Situs investigasi Disclose melaporkan, sebelumnya pesanan itu merupakan bagian dari kesepakatan pertahanan rahasia senilai hampir empat miliar euro (4,8 miliar dolar AS).
Mesir adalah importir senjata terbesar ketiga di dunia setelah Arab Saudi dan India, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.
Pembelian senjatanya tumbuh 136 persen selama dekade terakhir.
Kini telah mendiversifikasi sumbernya di luar Amerika Serikat, seperti membeli peralatan militer dari Prancis, Jerman dan Rusia.
Baca Juga: Mantap! Indonesia Borong Puluhan Jet Tempur, KSAU: Ada 36 Unit Rafale dan 8 F-15 EX
Kesepakatan baru Rafale memperkuat kemitraan strategis dan militer antara Prancis dan Mesir.
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
"Kontrak ini menggambarkan sifat strategis kemitraan yang dipertahankan Prancis dengan Mesir, sementara kedua negara kami dengan tegas berkomitmen untuk memerangi terorisme dan bekerja untuk stabilitas di lingkungan regional mereka," katanya.
Kairo telah memposisikan dirinya sebagai benteng stabilitas di kawasan itu ketika konflik di tetangganya di barat Libya terus berlanjut.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron menikmati hubungan dekat yang dibangun di atas kepentingan keamanan bersama.
Pada konferensi pers bersama dengan Sisi di Paris pada bulan Desember, Macron mengatakan: "Saya tidak akan mengkondisikan masalah pertahanan dan kerja sama ekonomi pada perselisihan ini (mengenai hak asasi manusia)".
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV