Vaksin Habis, Gelombang Kedua Covid-19 di India Semakin Parah
Kompas dunia | 2 Mei 2021, 23:19 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Pasokan vaksin Covid-19 di beberapa negara bagian India dilaporkan habis, menyusul regulasi yang menyatakan vaksinasi dapat dilakukan untuk semua orang dewasa.
Sebelumnya, vaksinasi di India hanya difokuskan untuk pekerja garis depan dan orang-orang yang berusia 45 tahun ke atas.
Namun, karena gelombang kedua Covid-19 yang semakin parah, India kemudian mengalami kekurangan tabung oksigen medis dan ranjang rumah sakit.
Baca Juga: Telah Tiba di India, Kiriman Pertama Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia
Berdasarkan laporan BBC, Sabtu (1/5/2021), terdapat kurang lebih 11,5 persen dari 1,3 miliar penduduk India yang telah divaksin atau setara dengan 150 juta dosis vaksin.
Meski begitu, India sendiri yang merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia tak luput dari persoalan kekurangan stok vaksin.
Alhasil, untuk sementara, India pun menghentikan ekspor vaksin AstraZeneca agar kebutuhan domestik dapat terpenuhi.
Saat ini, di India juga didapati, telah ada lebih dari 13 juta orang berusia 18-45 tahun yang mendaftar untuk mendapatkan vaksin.
Namun negara-negara bagian, seperti Madhya Pradesh dan Maharashtra, yang terdampak paling parah mengatakan mereka kehabisan stok.
Akibatnya, rencana vaksinasi untuk kelompok usia ini mesti diundur dari yang sedianya dilakukan pada 1 Mei.
Baca Juga: Imbas Wabah Covid-19 di India, Bayi 18 Bulan Ditemukan Kelaparan di Samping Jasad Ibunya
Sementara itu, Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal meminta warganya untuk tidak mengantre vaksin dulu, karena ibu kota India tersebut belum menerima barangnya.
"Begitu vaksin tiba kami akan memberitahu Anda, lalu Anda bisa datang untuk disuntik. Kami mengimbau Anda untuk tidak memadati pusat vaksin dalam beberapa hari ke depan," katanya, dikutip dari BBC.
Arvind menambahkan juga bahwa masa lockdown untuk kota New Delhi akan diperpanjang seminggu.
Di samping itu, para pakar meyakini India harus meningkatkan vaksinasi di daerah-daerah dengan penularan tinggi, dan di lima negara bagian yang menjadi tempat pemilu diadakan.
Ahli biostatistik di Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee mengatakan India perlu menyuntikkan setidaknya 10 juta vaksin virus corona setiap hari dan tak bisa berpuas diri dengan kecepatan 3 juta dosis per hari seperti sekarang.
Baca Juga: Ilmuwan India Temukan Mutasi Virus Covid-19 yang Dapat Menghindari Respons Kekebalan
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV