> >

Krisis Covid-19 di India Mengancam Afrika, Pengiriman Vaksin Terlambat

Kompas dunia | 30 April 2021, 23:17 WIB
Seorang petugas kesehatan tengah berlari membawa tabung oksigen menuju bangsal perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Queen Elizabeth di Blantyre, Malawi, Afrika. Foto diambil pada 30 Januari 2021. (Sumber: AP Photo/Thoko Chikondi/File)

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia WHO Afrika Matshidiso Moeti menyatakan keprihatinannya atas krisis Covid-19 yang terjadi di India. “Situasi di India sungguh sangat menyedihkan. Kami sangat prihatin atas keterlambatan pengiriman vaksin," katanya.

Keterlambatan pengiriman pasokan vaksin ini akan membuat negara-negara Afrika yang telah menerima dosis pertama vaksin mereka via Covax, terpaksa harus menanti tibanya pengiriman vaksin dosis kedua paling cepat pada bulan Mei atau Juni mendatang.  

Baca Juga: Polemik Vaksin Covid-19: Senjangnya Ketersediaan Vaksin Antara Negara Kaya dan Negara Miskin

“Kami menyerukan pada negara-negara yang memiliki dosis ekstra untuk membantu,” ujar Phionah Atuhebwe dari WHO. Ia menambahkan, WHO kini tengah meninjau vaksin Sinopharm dan Sinovac buatan China pada pekan ini.

Salah satu negara donor vaksin Covid-19 yang tak terduga adalah Kongo. Menurut Nkengasong, Kongo ingin mengembalikan sekitar 1,3 juta dosis vaksin yang mereka terima agar dapat didistribusikan ke negara-negara Afrika lain lantaran Kongo belum dapat melakukan program vaksinasi.

“Ada banyak keengganan untuk melakukan vaksinasi di negara itu,” terang Nkengasong. Ia juga tak mengetahui pasti berapa banyak warga Kongo yang sudah divaksinasi.

Seorang petugas kesehatan tengah memberi nomer antrean bagi puluhan warga yang menanti pemberian vaksin Astrazeneca di Pusat Kesehatan Ndirande di Blantyre, Malawi, Afrika. Foto diambil pada 29 Maret 2021. (Sumber: AP Photo/Thoko Chikondi, File)

Ada jangka waktu 5 minggu untuk mendapatkan dosis vaksin itu, dan Kongo bekerja sama dengan Covax untuk mengembalikannya. Nkengasong berharap agar vaksin itu dapat segera menjangkau orang-orang selama waktu yang sangat kritis.

“Tolong jangan menunggu sampai saat-saat terakhir untuk mengembalikan vaksin-vaksin itu. Negara-negara lain di Eropa, Amerika Utara dan Asia bisa bermewah-mewah dengan beragam pilihan vaksin, tapi kami tak punya pilihan,” tuturnya.

Baca Juga: Meski Takut Jarum Suntik, Presiden Afrika Selatan Akhirnya Rela Disuntik Dengan Vaksin J&J

Memuji langkah Kongo, Moeti memperingatkan, negara-negara Afrika harus meningkatkan langkah-langkah utama kesehatan publik untuk membantu menghindari skenario India terjadi di sana.

CDC Afrika menyebut, sejak pandemi mulai melanda tahun lalu, hanya sebanyak 43 juta tes Covid-19 yang berhasil digelar di seluruh benua Afrika. Jumlah ini menurun sebanyak 26% pada sepekan terakhir.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU