> >

Virus Corona Melonjak, Rumah Sakit di Gaza Kewalahan

Kompas dunia | 26 April 2021, 14:28 WIB
Warga melaksanakan salat tarawih di Gaza, Palestina, Selasa (20/4/2021). Sebagian warga tidak memakai masker dan mulai mengabaikan protokol kesehatan, sehingga membuat penyebaran virus corona semakin meningkat. (Sumber: Associated Press)

Ketika wabah pertama kali datang di Gaza, Hamas berusaha menahannya dengan menutup sekolah, masjid dan pasar, serta memberlakukan jam malam. Pencegahan ini cukup efektif, karena pada Februari lalu infeksi menurun tajam.

Baca Juga: Israel Balas Serangan Roket dari Jalur Gaza Lewat Serangan Udara, Klaim Telah Bombardir Lokasi Hamas

Namun setelah itu Hamas mulai mencabut jam malam, siswa kembali ke sekolah, aula pernikahan dibuka kembali dan pasar mulai dibuka. Wisatawan dari Mesir tidak lagi dikarantina atau dites.

Keputusan untuk membuka kembali sekolah dan pasar, karena didorong oleh masalah ekonomi. Penutupan pembatasan yang diberlakukan sebelumnya memang mengguncang ekonomi Gaza yang telah lama menderita. Tingkat pengangguran mencapai sekitar 50  persen dan di kalangan kaum muda, pengangguran mencapai sekitar 70 persen.

Hamas mungkin juga khawatir jika memperpanjang aturan pembatasan, popularitas mereka akan turun menjelang pemilihan parlemen Palestina. Dalam pemungutan suara 22 Mei, Hamas bersaing dengan gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.

Baca Juga: Supir Taksi Perempuan Pertama Gaza Palestina Rayakan Hari Perempuan Sedunia Kemarin Dengan Bekerja

Pada pertengahan April ketika bulan Ramadan dimilai, banyak warga Gaza turun ke pasar dan melaksanakan ibadah di masjid. Hal ini semakin memicu infeksi, terlebih karena menyebarnya varian baru virus corona yang lebih agresif.

Minggu lalu, infeksi harian mencapai 1.000 hingga 1.500 kasus. Kini jumlah total infeksi di Palestina mendekati 100.000 kasus, dengan 848 kematian.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU