> >

Inggris Janjikan Pangkas Emisi Lebih Dari Tiga Perempat Tahun 2035

Kompas dunia | 20 April 2021, 22:32 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Inggris pada hari Selasa, berjanji mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen pada tahun 2035 (Sumber: Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris pada hari Selasa, berjanji mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen pada tahun 2035, tetapi menghadapi seruan dari kelompok lingkungan yang skeptis, untuk kebijakan yang lebih spesifik, menjelang pertemuan puncak yang dipimpin AS.

Seperti dilansir France24, Selasa, (20/4/2021), Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan target terbarunya, yang mengikat secara hukum yaitu 15 tahun lebih awal dari yang direncanakan, sebelum mengikuti COP26, pertemuan iklim tahunan PBB, di Glasgow pada November nanti.

Kamis ini, Johnson juga akan berpidato pada pertemuan puncak iklim yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden, saat dia berusaha menjadikan Inggris pemimpin dunia dalam masalah ini.

"Kami ingin terus meningkatkan standar dalam menangani perubahan iklim, dan itulah mengapa kami menetapkan target paling ambisius untuk mengurangi emisi di dunia," kata Boris dalam sebuah pernyataan.

"Kami ingin melihat para pemimpin dunia mengikuti jejak kami dan menyamai ambisi kami menjelang KTT iklim penting COP26, karena kami hanya akan membangun kembali lebih hijau dan melindungi planet kita jika kita bersatu untuk mengambil tindakan."

Baca Juga: Studi: Lautan Dunia Terus Menghangat, Meski Emisi Karbon Berkurang

Pembangkit tenaga batu bara yang sudah tidak aktif di Inggris (Sumber: AFP)

Inggris menetapkan target menjadi karbon netral pada pertengahan abad ini dan telah meningkatkan targetnya.

Pada bulan Desember, ia mengumumkan rencana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari dua pertiga, dibandingkan dengan level tahun 1990, pada dekade ini.

Emisi karbon dioksida Inggris telah berkurang setengahnya sejak 1990, membawa negara itu setengah jalan ke komitmen 2050, menurut sebuah penelitian yang dirilis bulan lalu.

Tetapi kelompok lingkungan Friends of the Earth mengatakan pemerintah Inggris "berjuang untuk memenuhi tujuan iklim yang kurang ambisius".

"Target untuk mengurangi emisi itu penting, tetapi tanpa kebijakan yang tepat, target tersebut tidak akan tercapai," tambahnya.

Target pengurangan 78 persen terbaru untuk pertengahan dekade berikutnya adalah di antara rekomendasi yang dibuat tahun lalu oleh badan penasehat independen pemerintah Inggris, Komite Perubahan Iklim (CCC).

Untuk pertama kalinya ini juga akan mencakup pengurangan emisi dari penerbangan dan pelayaran barang internasional, yang merupakan permintaan lama dari para aktivis lingkungan.

Baca Juga: Amerika Serikat dan China Sepakat Bekerja Sama Atasi Krisis Perubahan Iklim

CCC mencatat harus ada lebih banyak kendaraan listrik, perluasan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, pengurangan konsumsi daging dan susu, dan penanaman hutan baru.

Inggris berjanji untuk meningkatkan kemampuan produksi listrik tenaga angin lepas pantai sebesar empat kali lipat dalam dekade berikutnya, dan berencana untuk melarang penjualan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel mulai tahun 2030.

Namun, pemerintah Johnson terus-menerus menghadapi kritik bahwa retorikanya tentang perubahan iklim belum diimbangi dengan kebijakan yang berarti.

Skema subsidi utama untuk membantu meningkatkan efisiensi energi rumah tangga baru-baru ini ditarik kembali setelah peluncuran yang kacau balau.

Para pemerhati lingkungan juga geram. Pemerintah Inggris mengatakan bulan lalu mereka dapat memberikan izin pengeboran minyak dan gas lebih lanjut di Laut Utara.

Greenpeace Inggris mengatakan komitmen emisi terbaru bisa menjadi janji global paling berani yang akan datang minggu ini tetapi memperingatkan "target jauh lebih mudah untuk ditetapkan daripada untuk dipenuhi".

"Jadi kerja keras dimulai sekarang," kata kepala urusan politik Greenpeace, Rebecca Newsom.

"Untuk benar-benar memenuhi komitmen ini, langkah-langkah baru untuk mengurangi emisi dari rumah dan transportasi harus sudah dilakukan," tambahnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU