Putin Umumkan Terima Suntikan Dosis Ke-2 Vaksin Covid-19, Tak Sebut Vaksin Mana yang Digunakan
Kompas dunia | 14 April 2021, 23:19 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Rabu (14/4/2021), ia telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis ke-2, tiga minggu setelah memperolah suntikan dosis pertama.
Pemimpin Rusia itu mengumumkan vaksinasiyang dijalaninya secara diam-diam di luar perhatian publik itu pada sebuah sesi virtual Masyarakat Geografis Rusia yang digelar di Moskow pada Rabu (14/4/2021).
“Saat ini, sebelum memasuki aula ini, saya juga telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Saya harap semuanya akan baik-baik saja. Saya bahkan tidak berharap sebanyak yang saya yakini,” ungkapnya seperti dikutip dari The Associated Press, Rabu.
Baca Juga: Biden Telepon Putin Minta Rusia Turunkan Ketegangan dengan Ukraina
Seusai pertemuan virtual itu, sang presiden Rusia mengatakan pada para wartawan bahwa ia tidak mengalami efek samping apa pun setelah menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
“Seperti yang Anda lihat, semuanya berjalan normal, tak ada efek samping,” kata Putin seraya menambahkan bahwa para dokter memberitahunya bahwa tubuhnya mengembangkan respon kekebalan yang baik seusai vaksinasi dosis pertama.
Putin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertamanya pada 23 Maret yang juga ia sembunyikan dari mata publik.
Pihak Kremlin juga tak mau mengungkap vaksin mana dari tiga vaksin yang telah disetujui penggunaannnya di Rusia, yang dipilih Putin.
Baca Juga: Putin Sebut Rusia Akan Capai Kekebalan Kelompok Atas Covid-19 di Akhir Musim Panas Tahun Ini
Vaksinasi terhadap pemimpin Rusia ini dilakukan beberapa bulan setelah program imunisasi nasional melawan Covid-19 dimulai di Rusia.
Ini terhitung terlambat, dan Putin menuai kritik lantaran dianggap tak mau mendorong program vaksinasi di tengah keengganan rakyat Rusia menjalani vaksinasi.
Pihak berwenang Rusia telah menyetujui penggunaan vaksin buatan dalam negeri Rusia, yakni Sputnik V, EpiVacCorona dan CoviVac.
Ketiganya memperoleh otorisasi sebelum menyelesaikan pengujian lebih lanjut, yang menurut para ahli diperlukan untuk memastikan keselamatan dan efektivitas vaksin yang sejalan dengan protokol ilmiah yang berlaku.
Baca Juga: Undang-Undang Baru Rusia Mungkinkan Putin Berkuasa Kembali hingga 2036, Lampaui Stalin
Bagaimanapun, sebuah studi yang diterbitkan pada Februari di jurnal medis Inggris, Lancet, menunjukkan bahwa vaksin Sputnik V 95% efektif dan tampaknya mencegah penerima vaksin jatuh sakit parah akibat Covid-19.
Namun, masih belum jelas apakah vaksin itu mampu mencegah penyebaran Covid-19. Tak ada data terkait efikasi kedua vaksin lainnya yang telah dirilis.
Rusia secara aktif memasarkan vaksin Sputnik V ke luar negeri, meskipun program vaksinasi di dalam negerinya terbilang berjalan lambat dan kapasitas produksi vaksin terbatas.
Puluhan negara lain telah menyetujui penggunaan Sputnik V. Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang mendanai vaksin Sputnik V juga telah menandatangani banyak kontrak untuk mengekspor vaksin itu.
Baca Juga: Akan Divaksinasi Pada Selasa, Putin Tak Merinci Vaksin Mana yang Akan Digunakan
Sebuah polling yang digelar oleh badan polling terkenal Rusia, Levada Center, pada pada Februari lalu menunjukkan bahwa 62% warga Rusia enggan divaksinasi menggunakan vaksin Sputnik V.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV