> >

Kasus Covid-19 Terus Pecah Rekor, 10 Ribu Warga India Malah Berkumpul di Sungai Gangga

Kompas dunia | 12 April 2021, 17:46 WIB
Sekitar 10 ribu warga India berkumpul dan berendam di Sungai Gangga selama Festival Kumbh Mela, di Haridwar, India, Senin 12 April 2021. (Sumber: Foto AP / Karma Sonam)

NEW DELHI, KOMPAS.TV – Sekitar 10 ribu umat Hindu di India berkumpul di tepi Sungai Gangga untuk ibadah khusus, Senin (12/4/2021). Sebagian besar dari mereka tidak mengikuti protokol kesehatan, bahkan di tengah kasus penyebaran virus Covid-19 di India terus memecahkan rekor.

Kumbh Mela, atau festival kendi, adalah salah satu ziarah paling suci dalam agama Hindu. Mereka berkumpul di Kota Haridwar dan berenang di Sungai Gangga. Ritual ini diyakini akan membebaskan mereka dari dosa-dosa dan membebaskan mereka dari siklus kelahiran dan kematian.

Kumbh Mela kali ini dirayakan ketika India mengalami lonjakan kasus Covid-19 terburuk sejak pandemi dimulai. Saat ini India rata-rata mendapatkan 130.000 kasus baru per hari.

Rumah sakit pun semakin kewalahan menerima pasien baru, sementara para ahli khawatir penyebaran virus masih akan terus meningkat.

Baca Juga: Rekor Baru: India Catat 115.736 Kasus Virus Corona dalam Sehari

Kritikus Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, festival ini diizinkan pemerintah, bahkan ketika kasus Covid-19 masih meroket. Hal ini dilakukan pemerintah karena tidak mau membuat marah umat Hindu, yang merupakan pendukung terbesar dari partai tempat PM Modi bernaung.

Infeksi yang terkonfirmasi di India telah melampaui Brasil pada hari Senin. Jumlah ini menjadikan India sebagai negara kedua dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Seperti dikutip dari The Associated Press, lonjakan kasus Covid-19 tertinggi saat ini terjadi di negara bagian Maharashtra Barat. Negara bagian ini telah menyumbang hampir setengah dari infeksi baru di India dalam dua minggu terakhir.

Di tengah kekhawatiran terhadap Festival Kumbh Mela, Kepala Menteri Negara Bagian Uttarakhand, Tirath Singh Rawat, pekan lalu mengatakan iman kepada Tuhan akan mengatasi ketakutan akan virus.

Pakar kesehatan telah mengimbau agar festival itu dibatalkan, tetapi pemerintah tetap melanjutkan dengan mengatakan protokol kesehatan akan dipatuhi. Ada kekhawatiran bahwa para jemaah akan terinfeksi dan membawa virus ke kampung halaman mereka, yang berada di luar negara bagian tersebut.

Baca Juga: India Embargo Ekspor Vaksin Corona, Stok Indonesia Menipis

Pihak berwenang di Haridwar mengatakan durasi festival dipersingkat, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, sangat sangat sulit untuk menerapkan jarak sosial, meskipun tes virus corona wajib dilakukan bagi mereka yang memasuki area tersebut.

“Kami terus mengimbau orang-orang untuk mengikuti protokol kesehatan yang sesuai dengan Covid-19. Tapi karena kerumunan yang besar, hal itu praktis tidak memungkinkan, ” kata perwira polisi senior Sanjay Gunjyal.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU