Raja Yordania Abdullah II dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama untuk Pertama Kalinya di Depan Publik
Kompas dunia | 11 April 2021, 20:28 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Raja Yordania Abdullah II dan saudara tirinya Pangeran Hamzah membuat penampilan publik bersama mereka untuk pertama kalinya sejak ketegangan antara keduanya minggu lalu, seperti dilansir Associated Press, Minggu (11/04/2021).
Anggota keluarga Kerajaan Yordania menandai ulang tahun keseratus berdirinya Emirat Transyordania, protektorat Inggris yang mendahului kerajaan.
Istana merilis foto dengan Abdullah II, Pangeran Hamzah, Putra Mahkota Pangeran Hussein di makam raja pertama Yordania, Abdullah I di Amman, ibu kota Yordania.
Hamzah terlihat untuk pertama kalinya sejak dia ditempatkan di bawah tahanan rumah di tengah tuduhan dia terlibat dalam rencana untuk mengacaukan kerajaan.
Raja dan pangeran memiliki keretakan publik yang jarang terjadi minggu lalu, dengan Abdullah II menggambarkannya sebagai tindakan penghasutan yang melibatkan saudara tirinya.
Sedikitnya 18 orang lainnya ditahan sehubungan dengan rencana tersebut.
Baca Juga: Mantan Putra Mahkota Dihukum Tahanan Rumah, Rakyat Yordania Terkejut
Sebelumnya, mantan Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hamzah bin Hussein mengungkapkan dirinya menjalani hukuman tahanan rumah. Hal itu diungkapkannya melalui video yang diberikan pengacaranya kepada BBC.
Pangeran Hamzah yang merupakan saudara dari Raja Abdullah mengatakan penangkapannya terjadi atas kritikannya kepada pemerintah.
Ia menuduh bahwa pemimpin negara tersebut korupsi dan tak kompeten dalam memimpin negara.
“Saya dikunjungi oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yordania pagi ini, dan ia menginformasikan saya tak diperbolehkan pergi keluar, berkomunikasi dengan masyarakat atau bertemu mereka, karena dalam pertemuan yang saya datangi, ada kritikan terhadap pemerintah atau raja,” ujarnya di video tersebut.
“Saya bukan orang yang bertanggung jawab atas kegagalan pemerintah, korupsi dan ketidakmampuan yang telah lazim dalam struktur pemerintahan kita selama 15 hingga 20 tahun terakhir dan semakin buruk,” tambah Pangeran Hamzah.
Ia juga mengatakan dirinya tak bertanggung jawab atas kurangnya keyakinan masyarakat kepada lembaga mereka.
Penangkapan Pangeran Hamzah terjadi setelah penangkapan sejumlah sosok berpengaruh yang dituduh ingin melakukan kudeta.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV