Biksu Paling Terasing di Tibet, Tinggal di Kuil Terpencil dengan Jarak 160 Km dari Kota Terdekat
Kompas dunia | 10 April 2021, 15:41 WIBTIBET, KOMPAS.TV - Seorang biksu di Tibet layak dilabeli sebagai yang terasing karena tinggal seorang diri di sebuah kuil di daerah terpencil.
Biksu yang dipanggil Ahwang Pincuo tersebut tinggal di Kuil Rituo, di Danau Yamdrok, Tibet.
Kuil tersebut berjarak 160 km dari kota terdekat, yaitu kota Gyantse dan 4 km dari sebuah desa kecil.
Baca Juga: Penyintas Holocaust Sebut Donald Trump Mirip dengan Adolf Hitler
Namun, di dekat kuil tersebut tak ditemukan adanya tanda-tanda manusia lain selain Ahwang Pincuo.
Dikutip dari Mirror, Ahwang Pincuo sehari-harinya menjalani ritual dan isolasi sepenuhnya di kuil yang juga disebut sebagai “Batu di Pegunungan”.
Berada di salah satu dari tiga danau suci di Tibet, kuil itu hanya bisa dicapai dengan satu jalur kecil yang menjadi simbol bahwa biksu harus menjalani kehidupan sendirian.
Baca Juga: Kim Jong-Un Hukum Mati Menterinya, Akibat Gagal Lakukan Pendidikan Jarak Jauh dan Mengeluh Kelelahan
Ahwang setiap harinya hanya bermeditasi, membaca sutera dan mengambil air dari danau ke kuil.
Ia merupakan generasi terbaru dari sebuah daftar panjang biksu terasing yang mengawasi Kuil Rituo selama lebih dari 700 tahun terakhir.
Ketika ia meninggal dunia, posisinya akan diambil oleh biksu lain, yang juga akan menjalani ritual keseharian yang sama.
Selain kedamaian dan ketenangan, ada beberapa keuntungan lainnya tinggal di kuil terpencil itu.
Baca Juga: Dianggap Langgar Aturan Persaingan Usaha, Pemerintah China Denda Alibaba 2,8 Miliar Dollar AS
Bagi pengikut tradisi Buddha Kuno, kuil itu dilengkapi dengan perawatan medis gratis, mengingat batu-batu di sana yang berusia berabad-abad dikabarkan bisa menyembuhkan semua penyakit.
Apalagi di malam hari, Bima Sakti di langit masih bisa terlihat dengan jernih dan sangat menakjubkan.
Selain itu banyak antelop Tibet berlari bebas di daratan dan angsa berkepala batang berenang di perairan danau.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV