> >

22 Pasukan Elit India Tewas Terbunuh saat Baku Tembak dengan Pemberontak Pendukung Ideologi Maois

Kompas dunia | 5 April 2021, 11:38 WIB
Pemimpin pasukan Anti-Maois, Inspektur Jenderal Ashok Juneja memberikan keterangan mengenai pasukan elit India yang tewas saat baku tembak dengan pendukung Maois, Minggu (4/4/2021). (Sumber: AP Photo)

CHHATTISGARH, KOMPAS.TV - Sekitar 22 pasukan elit India telah terbunuh dalam bentrokan dengan pemberontak pendukung ideologi China, Maois,  dalam pertempuran selama empat jam.

Pertempuran tersebut terjadi di dekat Desa Jonaguda di bawah area kantor polisi Jagardunda, Chhattisgarh, India, Sabtu (3/4/2021).

Sebuah tim gabungan yang terdiri dari 2.000 personel, melancarkan operasi Anti-Maois berar-besaran dari Distrik Bijapur dan Sukma di hutan Basta Selatan, yang dianggap sebagai basis pemberontak Maois, Jumat (2/4/2021).

Baca Juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Ajukan Banding atas Hukuman yang Dijatuhkan Kepadanya

Tim tersebut berasal dari Pasukan Kepolisian Cadangan Pusat (CRPF), pasukan elit CoBRA (Batalion Komando Aksi Tegas), Penjaga Cadangan Distrik (DRG) dan Satuan Tugas Spesial (STF).

Mereka akan melakukan operasi dari lima tempat, Tarrem, Usoor, Pamed (di Bijapur), Minpa dan Narsapuram (di Sukma).

Seperti dikutip dari The Nation, tim patroli dari Tarrem disergap oleh kader batalion Tentara Gerilya Pembebasan Rakyat (PLGA) Maois, yang kemudian mengarah ke baku tembak.

Baca Juga: Wow! Seseorang Kembalikan Buku Lawas ke Perpustakaan yang Telat 50 Tahun

Akibatnya, selain 22 pasukan tewas, 32 personel lainnya mengalami luka-luka dan seorang lainnya dilaporkan menghilang.

“Peluang pasukan yang hilang bisa selamat cukup kecil, tetapi kami berharap bisa menemukan mereka dalam keadaan hidup,” tutur salah seorang pejabat polisi senior dari Bastar.

Maois sendiri dikabarkan mengalami kekalahan telak dalam baku tembak itu, namun hanya satu jenazah wanita Maois yang bisa ditemukan.

Para pemberontak Maois, yang terinspirasi ideologi Mao Tse-Tung, telah berperang dengan Pemerintah India selama lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Waduh, Artis dan Influencer Jadi Target Penangkapan Junta Militer Myanmar

Konflik itu telah membunuh puluhan ribu orang. Berdasarkan data dari Portal South Asia Terrorisme, lebih dari 10.000 orang terbunuh sejak tahun 2000.

Para pemberontak itu menegaskan mereka membela hak dari suku asli dan kelompok yang termarjinalisasi,

Namun, pemerintah India menyebut mereka ancaman keamanan yang nyata.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU