Mantan Putra Mahkota Dihukum Tahanan Rumah, Rakyat Yordania Terkejut
Kompas dunia | 5 April 2021, 05:10 WIBAMMAN, KOMPAS.TV – Rakyat Yordania menyatakan keterkejutan mereka terkait pengumuman mantan putra mahkota Yordania, Pangeran Hamzah Bin Al-Hussein bahwa dirinya tengah menjalani hukuman tahanan rumah.
Melalui rekaman video yang bocor pada Minggu kemarin (4/4/2021), Pangeran Hamzah menyatakan bahwa dirinya dihukum tahanan rumah setelah mengkritik pemerintah Yordania tidak kompeten dan melakukan korupsi.
Dalam video yang dipublikasikan oleh BBC itu, Pangeran Hamzah mengatakan, kepala militer Yordania mendatanginya pada Sabtu pagi (3/4/2021) dan menyatakan bahwa dirinya tak boleh keluar rumah, berkomunikasi atau bertemu dengan orang lain. Layanan keamanan dan internetnya juga telah dicabut.
Baca Juga: Tuduh Pemimpin Yordania Korupsi dan Tak Kompeten, Mantan Putra Mahkota Dihukum Tahanan Rumah
Pernyataan Pangeran Hamzah dikeluarkan menyusul laporan bahwa ada dua mantan pejabat senior dan sejumlah tersangka lain yang juga telah ditangkap atas alasan keamanan. Pihak berwenang sendiri membantah bahwa Pangeran Hamzah telah ditangkap atau dihukum tahanan rumah.
Seorang warga Amman, Hassan Abu-Ali mengatakan, “Situasi ini meresahkan dan mengganggu.” Abu-Ali memuji rezim Yordania, dan menggambarkannya sebagai yang terbaik di dunia Arab. Ia juga berharap kepemimpinan Yordania akan tetap seperti sekarang.
Baca Juga: Kunjungan PM Israel ke Uni Emirat Arab Dibatalkan Karena Konflik dengan Yordania
“Tentara dan aparat keamanan sekarang tengah mengawasi setiap orang yang mencoba mengutak-atik keamanan negeri ini,” ujar Nafi Ali, seorang warga lain seperti dilansir dari The Associated Press pada Senin (5/4/2021). “Insya Allah negara ini akan tetap aman dan Raja Abdullah dan Putra Mahkota Al-Hussein tetap menjadi pemimpin.”
Seorang warga Amman lain mengungkapkan keterkejutannya. “Tentu saja, kami semua terkejut. Tak ada berita resmi, kami hanya tahu dari media Amerika. Berita itu mengejutkan,” katanya.
Sebelumnya, seorang petinggi tentara Yordania membantah bahwa Pangeran Hamzah telah ditahan atau berada dalam tahanan rumah.
“Pangeran Hamzah diminta untuk menghentikan sejumlah pergerakan dan aktivitas yang digunakan untuk mengganggu keamanan dan kestabilan Yordania,” kata Jenderal Yousef Huneiti seperti dikutip dari kantor berita resmi Yordania, Petra.
Baca Juga: Yordania Tegaskan Bakal Jaga Masjid Al-Aqsa dari Pemaksaan Israel
Lebih lanjut ia menambahkan, penyelidikan tengah digelar dan hasilnya akan diumumkan pada publik secara transparan dan jelas.
Pangeran Hamzah merupakan figur populer di Yordania. Ia dianggap relijius dan sederhana, dekat dengan rakyat seperti mendiang ayahnya, almarhum Raja Hussein. Di tahun 2018 lalu, Pangeran Hamzah telah mengkritik pemerintah, menuding mereka telah gagal mengelola negara dengan menyetujui hukum pajak pendapatan.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV