Penyerang Gedung Capitol Pendukung Nation of Islam, Apa Itu?
Kompas dunia | 3 April 2021, 18:03 WIBBaca Juga: Sejarah Panjang Rasisme Pada Warga Keturunan Asia Amerika - ROSI
Sosok bernama Elijah Poole atau Elijah Muhammad menggantikan Fard saat pendiri NOI itu pensiun. Elijah memiliki kemampuan memimpin yang kuat dan menciptakan ajaran teologi yang lebih tersusun.
Elijah mengajarkan berbagai hal yang juga terdapat dalam Islam, seperti Tuhan yang satu, ketaatan pada Allah, kehidupan keluarga yang baik, larangan makan babi, larangan merokok dan minum alkohol serta mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Elijah Muhammad juga mengajarkan bahwa ras kulit putih adalah ciptaan ilmuwan kulit hitam bernama Yakub. Ia percaya sudah saatnya ras kulit hitam berjaya dan menciptakan negara terpisah.
Sosok yang menjadi murid Elijah Muhammad, antara lain Malcolm X serta Muhammad Ali. Namun, belakangan anggota Nation of Islam membunuh Malcom X pada 1965 karena pernyataannya soal pembunuhan Presiden John F Kennedy.
Menjelang kematian Elijah Muhammad, gerakan ini semakin diwarnai tindakan kekerasan anggotanya pada mantan anggota. Misalnya, pada 1973 anggota Nation of Islam menyerang sebuah Hanafi Muslim Center yang didirikan mantan pemimpin mereka, Hamas Abdul Khaalis.
Saat itu, anggota NOI pun menyerang keluarga Khaalis, membunuh anak-anaknya, dan melumpuhkan istrinya.
Setelah Elijah Muhammad meninggal, putranya Wallace alias Warith Deen Mohammed menjadi pemimpin organisasi itu. Belakangan, ia mengubah nama organisasi itu menjadi American Muslim Mission.
Baca Juga: Trump Digugat Dua Polisi Korban Kerusuhan Gedung Capitol, Dianggap Bertanggung Jawab
Dengan perubahan nama itu, Deen mengurangi unsur ras dan doktrin nasionalis dari gerakan itu. Ia pun mengikuti Malcolm X yang lebih condong mengajarkan Islam ortodoks.
Banyak mantan anggota Nation of Islam yang menolak langkah Warith Deen. Salah satunya adalah Louis Farrakhan. Pada 1978, Farrakhan mendirikan Nation of Islam sebagai tandingan organisasi pimpinan Warith Deen Mohammed.
Farrakhan mengajarkan agar warga Afrika-Amerika membuat bisnis komunitas dan mengampanyekan perlawanan terhadap penyalahgunaan narkoba. Meski begitu, Farrakhan pun mengurangi retorika rasialnya.
Nation of Islam pimpinannya pun bergerak condong menuju Islam ortodoks setelah Farrakhan menderita kanker prostat pada tahun 2000.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV