Penyelidikan Penyebab Kandas Dimulai, Ever Given Terancam Dituntut dan Didenda
Kompas dunia | 30 Maret 2021, 23:26 WIB“Lalu, mereka juga harus mengecek seluruh peralatan mekanis, memastikan mereka menguji mesin, semua katup pengaman, seluruh peralatan, lantas menentukan apakah aman untuk berlayar baik sendiri atau dengan kawalan kapal tunda menuju pelabuhan selanjutnya,” tambahnya.
Baca Juga: Kapal Kontainer Ever Given Masih Terjebak di Terusan Suez, Kerugian Ditaksir Rp43 Triliun per Hari
Perusahaan pemilik kapal, Shoei Kisen Kaisha, menyatakan pada Selasa (30/3/2021) bahwa mereka akan menjadi bagian dari penyelidikan, sama seperti sejumlah pihak lain.
Shoei Kisen Kaisha juga menolak mendiskusikan kemungkinan penyebab kandas, termasuk kecepatan kapal dan angin kencang yang menerpa selama badai pasir berlangsung saat itu.
Laporan awal menyebut adanya pemadaman listrik di kapal, tapi ini segera dibantah oleh manajer teknis kapal.
Shoei Kisen Kaisha menambahkan, sebagian besar kerusakan diyakini terjadi pada lunas, bagian paling bawah kapal.
Masih belum diketahui apakah kapal akan diperbaiki di lokasi di Mesir atau di tempat lain, juga apakah kapal akan tetap berlayar ke tujuan semula ke Rotterdam di Belanda.
“Ini keputusan yang harus dibuat oleh operator, dan bukan pemilik kapal,” kata Shoei Kisen Kaisha.
Baca Juga: Kapal Ever Given Terjebak di Terusan Suez, Ekspor Impor RI Terganggu
Kandasnya kapal Ever Given telah mengakibatkan kerugian miliaran dolar per hari dalam perdagangan maritim.
Sejumlah pihak yang mengalami kerugian tampaknya akan mengajukan tuntutan hukum.
Shoei Kisen Kaisha dilindungi asuransi senilai USD 3 miliar melalui 13 klub Perlindungan dan Ganti Rugi.
Klub-klub itu merupakan perusahaan asurasi bersama nirlaba yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan pelayaran global.
Firma hukum global Clyde and Co mengatakan, pemilik Ever Given tampaknya akan membayar otoritas kanal Mesir atas bantuan yang telah diberikan. Otoritas Terusan Suez pun dapat mendenda Ever Given.
“Kami mengantisipasi penyelidikan lebih rinci yang akan menentukan penyebabnya,” kata Clyde and Co. “Jelas penyebabnya akan berdampak pada kewajiban hukum kepentingan kapal dan kargo Ever Given.”
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi pada Selasa (30/3/2021) mengunjungi wilayah tepi kota Ismailia untuk memuji mereka yang telah mengapungkan kembali kapal.
Berbicara pada sekelompok wartawan, el-Sissi menyatakan Mesir tidak akan mencampuri penyelidikan yang akan ditangani oleh para ahli.
“Kami ingin mengonfirmasi pada dunia, bahwa semuanya kembali seperti semula,” tambahnya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV