> >

Kepala Otoritas Suez Mesir: Angin Bukanlah Faktor Utama Terjebaknya Kapal Ever Given di Terusan Suez

Kompas dunia | 28 Maret 2021, 21:58 WIB
Citra satelit menunjukkan kapal kargo raksasa Ever Given yang masih kandas dan terjebak di Terusan Suez, Mesir pada hari ke-5, Sabtu (27/3/2021). (Sumber: Maxar Technologies via AP)

SUEZ, KOMPAS.TV – Setelah diklaim salah satu penyebab terjepitnya kapal kargo Ever Given adalah angin kencang, kini fakta baru muncul dalam insiden itu.

Sebelumnya kapten kapal berkata, badai pasir dan angin kencang dari Gurun Sinai menghalangi pandangannya, sehingga kapal menabrak daratan.

Kepala Otoritas Terusan Suez Mesir Osama Rabie pada Sabtu (27/3/2021) menerangkan, angin kencang bukan penyebab utama kapal Ever Given atau kapal Evergreen sesuai nama operatornya, keluar jalur dan menabrak sisi kanal.

"Angin kencang dan faktor cuaca bukan alasan utama tersangkutnya kapal, mungkin ada kesalahan teknis atau manusia," terang Rabie di konferensi pers yang mengutip Kompas.com dari AFP.

"Semua faktor-faktor itu akan terlihat dalam pemeriksaan," tambahnya.

Baca Juga: Viral Truk Kontainer Evergreen Blok Jalan Tol, Netizen Sebut Mirip Kapal Kargo di Terusan Suez

Ketika ditanya kemungkinan bagaimana membuat Terusan Suez kembali lancar, ia memperkirakan Ever Given bisa lepas hari ini (28/3/2021) tergantung respon kapal terhadap pasang surut air.

Kapal berbendera Panama yang dioperasikan oleh Evergreen Marine Corp asal Taiwan ini terjepit dan membuat Terusan Suez macet.

Padahal, Terusan Suez merupakan salah satu jalur paling vital di dunia. Apalagi, kapal Ever Given itu memiliki panjang 400 meter dan berat hinga 200.000 ton. Tentu tidak mudah untuk memindahkannya.

Disebutkan lebih dari 300 kapal sedang mengantre di kedua ujung Terusan Suez yang menghubungkan antara Laut Mediterania dan Laut Merah.

Akibat Terusan Suez macet, muatan kargo senilai USD9,6 miliar (Rp138,5 triliun) yang biasa melintasi Asia dan Eropa setiap harinya, kini tertahan. Rabie memperkirakan, Mesir kehilangan pendapatan sekitar USD12 juta-14 juta (Rp173 miliar-202 miliar) setiap hari akibat Terusan Suez ditutup.

Baca Juga: 320 Kapal Menumpuk di Terusan Suez, Dua Tugboat Tambahan Dikerahkan untuk Mengeluarkan Ever Given

Amerika Serikat menyatakan kesiapannya membantu, termasuk mengirim tim ahli Angkatan Laut mereka.

Rabie pun berterima kasih kepada AS atas dukungannya, bersama dengan China dan Uni Emirat Arab agar kondisi Terusan Suez macet segera berakhir.

Sebelumnya, Rabie mengatakan beberapa usaha telah dilakukan, namun usaha tersebut belum berhasil.

Rabie menerangkan, pada Jumat (26/3/2021) pukul 22.30 waktu setempat, baling-baling kapal Ever Given sudah bisa berputar meski tidak dengan kecepatan penuh.

Namun, baling-baling kapal Evergreen macet lagi karena perubahan pasang surut air laut.

"Jenis tanah yang kami tangani sangat sulit, begitu pula pasang surut yang memengaruhi kapal, karena ukuran dan muatannya," imbuh Rabie.

Baca Juga: Tertutupnya Terusan Suez karena Kapal Kargo Kandas Ternyata Pengaruhi Industri Mainan Seks

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU