> >

Nepal Laksanakan Sensus Badak Cula Satu yang Terancam Punah, 300 Ahli Satwa Liar Dikerahkan

Kompas dunia | 23 Maret 2021, 18:16 WIB
Bayi badak cula satu Nepal, atau greater one horn rhino (Rhinoceros unicornis) di Taman Nasional Chitwan, Nepal, Januari 2016. (Sumber: Xinhua/Sunil Sharma)

KATHMANDU, KOMPAS.TV - Pemerintah Nepal pada Senin (22/03/2021) memulai pelaksanaan sensus populasi badak di Taman Nasional Chitwan dan Taman Nasional Parsa di Nepal tengah, seperti dilansir Xinhua, Selasa, (23/03/2021)

Sensus yang dilakukan setiap lima tahun itu seharusnya dilakukan tahun lalu, tetapi ditunda akibat pandemi Covid-19.

Penghitungan terhadap spesies yang terancam punah tersebut terakhir kali dilakukan pada 2015 saat 645 ekor badak ditemukan di seluruh penjuru Nepal dengan 605 di antaranya menghuni Taman Nasional Chitwan.

"Kami berharap dapat menyelesaikan proses penghitungan dalam tiga pekan ke depan," ujar Haribhadra Acharya, Juru Bicara Departemen Taman Nasional dan Konservasi Margasatwa, kepada Xinhua.

"Hasilnya akan keluar dalam waktu sebulan."

Acharya mengatakan penghitungan di Taman Nasional Bardiya dan Taman Nasional Shuklaphanta masing-masing akan dimulai pada Rabu (24/03/2021) dan Jumat (26/03/2021). Sejumlah badak terlihat di empat taman nasional yang terletak di dataran di sebelah selatan negara Himalaya itu.

Baca Juga: Seekor Badak Hitam Afrika Lahir di Kebun Binatang Taronga, Australia

Seekor anak badak greater one horn rhino (Rhinoceros unicornis) terlihat di kompleks National Trust for Nature Conservation di Taman Nasional Chitwan, Nepal, pada 7 Januari 2018. (Sumber: Xinhua/Sunil Sharma)

Sebanyak 300 orang ahli satwa liar telah dikerahkan, sementara 60 ekor gajah digunakan untuk menempuh perjalanan menelusuri hutan guna melakukan penghitungan.

Departemen tersebut telah melakukan pelatihan yang diperlukan sebelum memulai sensus.

Saat meresmikan sensus itu dalam upacara yang digelar di Desa Sauraha di wilayah Chitwan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nepal Prem Bahadur Ale mengaku sangat khawatir dengan peningkatan jumlah kematian badak.

"Badak memiliki kontribusi besar terhadap sektor pariwisata Nepal mengingat banyak wisatawan berkunjung ke Nepal untuk melihat mereka," katanya.

"Saya mengarahkan semua otoritas terkait untuk mengambil langkah tegas guna mengendalikan perburuan."

Sebanyak 26 ekor badak mati, termasuk empat yang mati di tangan pemburu ilegal pada tahun fiskal saat ini yang dimulai pada Juli 2020. Nepal mulai melakukan sensus badak pada 1994 dan tahun ini menandai pelaksanaan sensus badak ketujuh.

Sekitar 12,5 juta rupee Nepal rencananya akan dibelanjakan dalam sensus populasi badak itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU