> >

Walau Sempat Panas, Amerika Serikat dan China Nyatakan Dialog Berjalan Konstruktif dan Bermanfaat

Kompas dunia | 20 Maret 2021, 23:59 WIB
Kepala urusan luar negeri Partai Komunis China Yang Jiechi, kanan, dan Penasihat Negara China Wang Yi, kiri, tiba untuk sesi pembukaan pembicaraan AS-China di Hotel Captain Cook di Anchorage, Alaska, Kamis, 18 Maret 2021. (Sumber: Frederic J. Brown/Pool via AP)

ANCHORAGE, KOMPAS.TV - Dialog strategis tingkat tinggi China-Amerika Serikat (AS) berlangsung terbuka, konstruktif, dan bermanfaat, meskipun masih ada beberapa perbedaan penting antara kedua belah pihak, kata Yang Jiechi, seorang pejabat senior China, pada Jumat (19/03/2021) seperti dikutip Xinhua, Sabtu.

Pernyataan itu dikeluarkan pejabat tinggi China usai bertemu dengan menteri luar negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Anchorage, Alaska, Jum'at (19/03/2021) waktu Alaska.

Menlu AS Antony Blinken seperti dikutip Reuters, Sabtu, (20/03/2021) juga menyatakan hal senada usai pertemuan, mengatakan kedua belah pihak juga memiliki kepentingan yang saling bersilangan di Iran, Korea Utara, Afghanistan, dan perubahan iklim.

Pertemuan itu sendiri diwarnai pertukaran kata-kata keras antara kedua delegasi. 

Baca Juga: Pertemuan Tingkat Tinggi AS-China Berlangsung Panas, Diwarnai Saling Tuduh

Menlu Antony Blinken, didampingi Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, kanan, berbicara kepada media usai sesi pagi tertutup pembicaraan AS-China di Anchorage, Alaska pada Jumat, 19 Maret 2021. (Sumber: Frederic J. Brown/Pool via AP)

Usai pertemuan Yang Jiechi menyatakan, China akan melindungi dengan tegas kedaulatan nasionalnya, kepentingan keamanan dan pembangunannya, dan perkembangan serta pertumbuhan China tidak dapat dihentikan, kata Yang, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral CPC.

Terlepas dari retorika diplomatik, Yang mengatakan kedua belah pihak harus menjalankan hubungan China-AS dengan prinsip nonkonflik, nonkonfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama saling menguntungkan, sehingga dapat memajukan hubungan bilateral di jalur yang sehat dan stabil.

Anggota Dewan Negara China yang juga Menteri Luar Negeri, Wang Yi, dari Anchorage menambahkan, China telah menjelaskan kepada pihak AS bahwa kedaulatan adalah masalah prinsip dan tidak boleh meremehkan tekad China untuk mempertahankannya.

Baca Juga: Hubungan AS-Rusia Memanas, Dubes Rusia Untuk Amerika Serikat Dipanggil Pulang

Menlu AS ntony Blinken, kedua dari kanan, bersama penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, kanan, berbicara dengan kepala urusan luar negeri Partai Komunis China Yang Jiechi, kedua dari kiri, dan Penasihat Negara China Wang Yi, kiri, pada sesi pembukaan Pembicaraan AS-China di Hotel Captain Cook di Anchorage, Alaska, Kamis, 18 Maret 2021 (Sumber: Frederic J. Brown/Pool via AP)

Sementara itu Amerika Serikat pada kesempatan terpisah berpandangan sama.

Pejabat senior AS yang memberi pengarahan kepada wartawan setelah pembicaraan tatap muka tingkat tinggi pertama pemerintahan Biden dengan China mengatakan pertemuan yang berakhir pada hari Jumat itu bermanfaat,“Saya pikir kami memiliki lebih banyak informasi daripada sebelumnya, dan itu akan berguna,” kata dia, berbicara tanpa menyebut nama setelah dua hari pembicaraan di Alaska.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia tidak terkejut Amerika Serikat mendapat "tanggapan defensif" dari China setelah mengangkat tuduhan pelanggaran hak asasi manusia China di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong dan tekanan terhadap Taiwan.

Tetapi Blinken mengatakan kedua belah pihak juga memiliki kepentingan yang saling bersilangan di Iran, Korea Utara, Afghanistan, dan perubahan iklim dan Amerika Serikat akan mencari peluang di sektor mana bisa bekerja sama dengan China.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU