Junta Militer Myanmar Berlakukan Darurat Militer di Yangon, Imbas Perusakan Pabrik China
Kompas dunia | 15 Maret 2021, 08:15 WIBYANGON, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar memberlakukan darurat di dua wilayah di Yangon, yaitu di Hlaing Tharyat dan Shwepithya, Minggu (14/3/2021).
Pemberlakuan darurat militer itu setelah China melaporkan pabrik-pabrik mereka di area tersebut menjadi target pada demonstran.
Mereka pun meminta perlindungan untuk pabrik-pabrik tersebut.
Baca Juga: Negara Mayoritas Muslim Kosovo, Membuka Kedutaan Besar di Israel yang Berkedudukan di Yerusalem
Dikutip dari BBC, Beijing melaporkan sejumlah orang bersenjata pentungan besi, kampak dan bensin telah membakar serta merusak 10 fasilitas pabrik China di kota besar Myanmar itu.
Melalui laman Facebook miliknya, Kedutaan Besar China mengungkapkan sejumlah pabrik dijarah dan dihancurkan.
Sebuah hotel milik China juga diserang. Selain itu sejumlah pekerja China di sana terluka dan terperangkap.
Baca Juga: Seorang Perempuan Ditembak Mati Dalam Sweeping yang dilakukan Polisi Myanmar
Kedutaan Besar China pun menekan Myanmar untuk melakukan langkah efektif untuk menghentikan kekerasan, menindak pelaku sesuai hukum dan memastikan keamanan dari hidup dan property milik perusahaan China dan karyawannya di Myanmar.
Media milik militer, Myawaddy, mengungkapkan petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api dihalangi oleh orang-orang yang memblokir jalan mereka.
Baca Juga: Sedikitnya 4 orang Ditembak Mati Dalam Protes Anti-Kudeta Hari Minggu di Myanmar
Demonstrasi menentang kudeta militer di Myanmar pun kian berdarah, setelah 21 orang dilaporkan telah tewas di Yangon pada Minggu.
Secara keseluruhan di hari itu, menurut grup monitoring Myanmar mengatakan korban tewas mencapai setidaknya 38 orang.
Menurut pekerja medis, jumlah korban tewas di arewa Hlaing Tharyar, Yangon diyakini akan bertambah, setelah sejumlah orang mengalami luka tembak.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV