Beredar Video Tentara Israel Tahan 5 Anak Palestina Karena Dianggap Menyusup Pemukiman Ilegal Israel
Kompas dunia | 12 Maret 2021, 01:36 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV – Tentara Israel menahan 5 anak Palestina selama beberapa jam setelah mereka ditemukan oleh para warga Yahudi saat mengumpulkan tanaman artichoke liar dekat pos pemukiman di Tepi Barat.
B’Tselem, kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel, merilis video penangkapan anak-anak Palestina tersebut pada Kamis (11/3/2021). Video tersebut menunjukkan sejumlah tentara Israel tengah menarik paksa anak-anak Palestina itu. Video itu sebelumnya juga memperlihatkan anak-anak tersebut tengah mengumpulkan tanaman liar dekat pos pemukiman Havat Maon, saat 2 warga pemukiman bermasker muncul dari balik rimbunnya pepohonan.
“Ini contoh lain pengabaian mutlak dari pihak berwenang dan pasukan lapangan Israel terhadap kesejahteraan dan hak-hak warga Palestina, tak peduli seberapa muda atau rentannya mereka,” ujar juru bicara B’Tselem Amit Gilutz seperti dikutip dari Associated Press.
Baca Juga: Supir Taksi Perempuan Pertama Gaza Palestina Rayakan Hari Perempuan Sedunia Kemarin Dengan Bekerja
“Bocah termuda dari insiden kemarin berusia 8 tahun,” tambahnya.
Anak-anak Palestina tersebut, yang usianya berkisar dari 8 hingga 13 tahun, ditahan selama sekitar 5 jam, menurut Gaby Lasky, seorang pengacara HAM yang mewakili mereka. Dua anak tertua yang berusia 12 dan 13 tahun, dan dianggap cukup umur untuk menghadapi tuntutan, diperintahkan untuk kembali pekan depan untuk diinterogasi lebih lanjut.
Militer Israel mengatakan, 'sejumlah tersangka' ditahan setelah mereka 'menyusup ke dalam properti pribadi sebuah rumah'. Mereka lalu dipindahtangankan kepada polisi Israel, yang kemudian melepaskan mereka kembali ke orang tua mereka.
Baca Juga: Israel Akhirnya Izinkan Vaksin Covid-19 Sputnik V Bantuan Vladimir Putin Masuk Jalur Gaza Palestina
Havat Maon merupakan satu dari puluhan pos pemukiman yang didirikan tanpa izin pemerintah Israel, selain sekitar 130 pemukiman yang diakui secara resmi. Pemukiman-pemukiman tersebut, mulai dari pemukiman di puncak bukit yang terpencil hingga pemukiman berfasilitas lengkap di kota-kota, menjadi rumah bagi hampir setengah juta rakyat Israel.
“Gila namanya menuduh anak-anak itu menerobos pos pemukiman yang dibangun secara ilegal,” tandas Lasky.
Rakyat Palestina menganggap seluruh pemukiman Israel ini ilegal dan merupakan hambatan utama dalam tujuan mereka mewujudkan negara yang merdeka, yang mencakup wilayah Tepi Barat yang direbut Israel dalam perang tahun 1967. Sebagian besar komunitas internasional juga memandang pemukiman-pemukiman tersebut ilegal dan menghalangi perdamaian.
Baca Juga: Pengadilan Kriminal Internasional Mulai Selidiki Dugaan Kejahatan di Wilayah Palestina
Israel menganggap Tepi Barat sebagai pusat sejarah dan jantung alkitab orang-orang Yahudi. Israel menyatakan, setiap pembagian wilayah harus melalui persetujuan dalam negosiasi dengan Palestina. Kedua belah pihak belum mengadakan pembicaraan substansial selama lebih dari satu dekade.
Banyak pos pemukiman telah dibangun oleh kaum nasionalis religius yang memusuhi warga Palestina setempat. B’Tselem melaporkan adanya peningkatan kekerasan dalam pemukiman-pemukiman itu selama beberapa bulan terakhir. Namun, militer Israel kerap menutup mata atas hal ini.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV