Supir Taksi Perempuan Pertama Gaza Palestina Rayakan Hari Perempuan Sedunia Kemarin Dengan Bekerja
Kompas dunia | 9 Maret 2021, 13:18 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Nayla Abu Jubbah, sopir taksi perempuan pertama di wilayah kantong Jalur Gaza, Palestina, merayakan Hari Perempuan Internasional, 8 Maret lalu, dengan bekerja seperti biasa, demikian dilansir Xinhua, Selasa (09/03/2021)
Nayla Abu Jubbah yang kini berusia 40 tahun adalah ibu dari lima orang anak yang membuka sebuah kantor taksi kecil bernama "Al-Mukhtara Taxi" di Gaza City untuk menyediakan layanan taksi khusus perempuan setelah gagal menemukan pekerjaan di daerah kantong yang dilanda tingkat pengangguran tinggi akibat blokade Israel itu.
Di wilayah Palestina, wanita memiliki hak yang sama dengan pria untuk mengemudikan kendaraan. Tetapi dalam praktiknya, sopir taksi hanya dilakukan oleh pria hingga sekarang.
Baca Juga: Salut! Perempuan Ini Sediakan Makanan Hangat Gratis Bagi Warga Kurang Mampu di Gaza Palestina
Suatu hari, Nayla berbicara dengan seorang teman yang bekerja sebagai penata rambut. "Apa pendapatmu jika kita memulai jasa taksi untuk perempuan? Dia bilang itu adalah ide gila," kata Nayla, menirukan perkataan yang disampaikan kepada temannya, seperti dilaporkan AFP, Jumat (19/11/2020)
Untuk menjadi sopir taksi di Jalur Gaza tidak mudah. Wilayah pesisir Palestina ini masih diblokade Israel.
Kerap kali Israel juga melancarkan serangan militer ke kawasan tersebut. Kondisi ini membuat angka pengangguran di Jalur Gaza mencapai 50 persen bahkan sebelum pandemi Covid-19 merebak. Tetapi, nyali dan tekad Nayla untuk menjadi sopir taksi sudah bulat.
Baca Juga: Qatar Janjikan Bantuan 360 Juta Dollar AS Untuk Rakyat Gaza Palestina
Berbekal uang warisan dari ayahnya, perempuan berusia 40 tahun ini tahun lalu membeli sebuah mobil untuk dijadikan taksi. "Suatu hari saya berkata pada diri sendiri bahwa saya perlu memanfaatkan mobil itu, untuk membuatnya berfungsi," kata dia.
"Oleh karena itu, ini adalah proyek layanan taksi yang sepenuhnya untuk wanita, untuk membuat mereka nyaman," lanjut Nayla.
Nayla tidak menjelajahi jalanan untuk mencari penumpang. Ia hanya mengantar penumpang yang telah memesannya terlebih dahulu. "Saya meninggalkan rumah dan akan menjemput pelanggan saya, misalnya dari salon ke acara pernikahan," kata dia.
Setelah minum secangkir teh hangat di rumahnya, Nayla bergegas mengenakan masker dan segera masuk ke mobilnya yang diparkir di luar.
Baca Juga: Seniman Jalur Gaza Al-Dado Kerjakan 300 Karya Seni
Kali ini, ia menjemput seorang penumpang perempuan bernama Aya Saleem untuk berbelanja. "Kami tinggal di lingkungan konservatif. Jadi ketika saya lihat ada perusahaan taksi khusus untuk perempuan, saya merasa ada suatu kebebasan," kata Saleem.
"Ketika saya bersama (sopir taksi) perempuan, saya merasa nyaman. Saya merasa bebas dan kami dapat berbicara," lanjut Saleem. Saleem pun berharap semakin banyak sopir taksi perempuan di jalanan Gaza.
Nayla sendiri berencana memperluas bisnis taksinya yang khusus melayani kaum perempuan. "Seorang perempuan baru-baru ini menelepon saya bahwa ia ingin bekerja sebagai sopir taksi bersama saya," kata Nayla.
"Saya bilang kepadanya kita akan berbicara lagi, tapi saya sudah merasa bahwa proyek ini akan mendapatkan momentum," ujar dia.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV