> >

Viral, Sebut Perempuan Cocok di Dapur , Burger King Akui untuk Soroti Ketimpangan Gender

Kompas dunia | 8 Maret 2021, 21:57 WIB
Ilustrasi koki perempuan memasak. (Sumber: KOMPAS.COM/CHRISTINA ANDHIKA SETYANTI)

LONDON, KOMPAS.TV - Sebuah akun media sosial Burger King mendapat banyak kritik karena pernyataan “seksis”. Pihak Burger King mengaku, pernyataan itu untuk menyoroti sedikitnya jumlah koki perempuan.

Melalui akun Twitter @BurgerKingUK, Burger King mengeluarkan pernyataan soal perempuan. Pernyataan ini keluar bertepatan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional pada Senin (8/3/2021).

“Perempuan cocok di dapur,” tulis Burger King.

Tak lama, cuitan kontroversial itu disambung dengan cuitan lain sebagai penjelas.

Baca Juga: Mengenal Clara Zetkin, Pelopor dan Tokoh di Balik Hari Perempuan Internasional

“Jika mereka mau, tentu saja. Namun hanya 20% koki adalah perempuan. Kami memiliki misi untuk mengubah rasio gender di industri restoran dengan memberdayakan karyawan perempuan dengan kesempatan untuk mengejar karir kuliner,” tambah pihak Burger King.

Namun, cuitan pertama kadung ditelan warganet. Warganet telah menyukai cuitan itu sebanyak 189 ribu dan me-retweet sebanyak 111 ribu. Sementara, cuitan kedua hanya mendapat 39,5 ribu suka dan 7,5 retweet. 

Warganet ramai mengkritisi cuitan pertama karena terlihat memandang rendah perempuan atau misoginistis. Mereka juga menyebut, usaha kampanye pemberdayaan perempuan itu gagal karena menempatkan perempuan sebagai bahan menarik perhatian.

Viviane Hayes, pemimpin eksekutif Pusat Sumber Daya Perempuan mengatakan, upaya semacam ini oleh korporat membuat pemberdayaan hak perempuan jadi kehilangan maknanya.

Baca Juga: Belajar Otodidak Tanpa Sekolah Resmi, Pria di Gunungkidul Ini Ubah Sedan Lawas Jadi Lamborgini Mewah

“Ada risiko bahwa ini akan jadi mirip dengan acara Hari Ibu atau Hari Valentine, bukannya memberikan gambaran upaya yang dilakukan perempuan di seluruh dunia,” kata Hayes, dikutip dari The Guardian.

Meski begitu, Burger King membantah hal ini.

“Ya, menurut kami (cuitan) itu ide yang bagus, itulah mengapa kami membuat beasiswa untuk membantu memberikan lebih banyak kesempatan kepada karyawan perempuan kami untuk mengejar karir kuliner,” cuit Burger King saat menjawab kritik salah seorang warganet.

Perempuan adalah pekerja dominan di industri restoran Amerika. Laporan Restauran Opportunities Centers United pada 2015 menyebut, 52% pekerja restoran adalah perempuan. Bahkan di restoran cepat saji, jumlah pekerja perempuan mencapai 65% total pekerja.

Namun, pekerja perempuan mendapat rata-rata gaji lebih kecil daripada pekerja laki-laki dengan posisi sama. Hal ini terjadi pada seluruh jabatan.

Baca Juga: Dimulai Sejak 1922, Ini Sejarah Hari Perempuan Sedunia, Dirayakan Setiap 8 Maret

Meski pekerja perempuan itu memiliki latar belakang pendidikan tinggi, gaji mereka tetap lebih rendah dari pekerja laki-laki dengan ciri serupa.

Jumlah perempuan di jabatan manajemen pun lebih sedikit daripada laki-laki. Hanya kira-kira 26 persen pekerja di jabatan manajemen adalah perempuan.

“Laki-laki kulit putih tampaknya diberi kesempatan untuk bekerja dengan bayaran tertinggi, posisi bartender dan server paling eksklusif di restoran fine-dining; wanita, secara umum, tampak tersalurkan menuju posisi dengan gaji lebih rendah di restoran kasual dengan layanan lengkap,” tulis tim peneliti.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU