> >

600 Polisi Myanmar Membelot dan Bergabung Rakyat Melawan Junta Militer

Kompas dunia | 6 Maret 2021, 20:31 WIB
Aparat kepolisian Myanmar berbaris sambil menenteng senjata menuju massa demo Myanmar. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Viral Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran dari Jarak Dekat, Ini Kata Utusan PBB

Seorang polisi di Yangon, yang bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil, mengatakan, “Saya tak tahan melihat banyaknya rakyat yang menderita hanya agar segelintir individu bisa sejahtera. Saya sadar, sebiji wijen tak akan menghasilkan minyak, tapi saya tetap memilih pergi, dan menghibur diri sendiri bahwa jika saya berhenti, paling tidak mereka akan kehilangan kekuatan seorang polisi untuk menekan para demonstran.”

Para polisi yang bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil ini menyebut, mereka hanya akan menerima perintah dari pemerintahan terpilih. Beberapa polisi menyatakan akan kembali mengabdi jika anggota parlemen Myanmar terpilih membentuk tentara untuk melawan rezim militer.

Mayoritas polisi yang bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil telah mengajukan surat pengunduran diri mereka. Sementara, beberapa lainnya hanya menginformasikan atasan mereka bahwa mereka telah bergabung dalam gerakan tersebut.

Sejumlah surat pengunduran diri yang diajukan menyebut, mereka tidak memiliki keinginan untuk melaksanakan perintah dewan militer dan memilih mengundurkan diri untuk berjuang bersama rakyat.

Baca Juga: Tolak Patuhi Perintah Dan Dikejar Militer Myanmar, 7 Polisi Myanmar Kabur Berlindung Ke India

Reuters melaporkan pada Kamis (4/3) bahwa sedikitnya 19 personil polisi telah membelot dan melarikan diri ke Mizoram di India melalui Provinsi Chin untuk meminta suaka politik. Beberapa di antaranya telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dan mengantongi sejumlah penghargaan atas kinerja dan pengabdian yang luar biasa.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU