> >

Korban Tewas di Myanmar Mencapai 38 Orang, PBB: Hari Paling Berdarah Sejak Kudeta

Kompas dunia | 4 Maret 2021, 05:01 WIB
Demonstran di Myanmar menyemprotkan pemadam api untuk mengurangi dampak dari gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau demosntran, Rabu (3/3/2021). (Sumber: Associated Press)

Baca Juga: Korban Tewas Demo Myanmar Terus Bertambah, Junta Militer Abaikan Permintaan Indonesia dan ASEAN

“Saya kira sekitar jam 10 pagi atau 10:30, polisi dan tentara datang ke daerah itu dan kemudian mereka mulai menembaki warga sipil. Mereka tidak memberikan peringatan apapun kepada warga sipil. Mereka baru saja keluar dan mulai menembak. Mereka menggunakan peluru karet tetapi mereka juga menggunakan peluru tajam untuk membunuh warga sipil dengan cara kekerasan," ujarnya.

Hingga saat ini, junta militer belum berkomentar mengenai Rabu berdarah yang terjadi di Myanmar.

Demonstrasi massal terus terjadi di seluruh Myanmar sejak militer melakukan kudeta 1 Februari lalu. Para pengunjuk rasa menyerukan pembebasan para pemimpin terpilih, termasuk Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dan ditahan dalam kudeta tersebut.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU