Empat Juta Dosis Vaksin Covid-19 Dari Program COVAX Tiba di Nigeria
Kompas dunia | 2 Maret 2021, 20:40 WIBDAKAR, KOMPAS.TV - Hampir 4 juta dosis vaksin Covid-19 tiba di Abuja, ibukota Nigeria, dalam pengiriman ketiga dan terbesar sejauh ini ke negara Afrika oleh inisiatif global COVAX, yang dibuat untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki akses yang adil ke vaksin.
Program COVAX mengirimkan 3,94 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India, dari Mumbai ke Abuja, menurut pernyataan bersama dari UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia, GAVI, dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi seperti dilansir Associated Press, Selasa, (02/03/2021).
Nigeria adalah negara terpadat di Afrika, dengan lebih dari 200 juta penduduk, dan baru-baru ini mengalami lonjakan kasus Covid-19. Hingga Selasa, negara Afrika Barat telah mencatat total kumulatif 156.017 kasus, termasuk 1.915 kematian.
Baca Juga: Ratusan Anak Perempuan yang Diculik di Nigeria Telah Dibebaskan
Pengiriman hari Selasa (02/03/2021) adalah bagian dari gelombang pertama vaksin yang tiba di Nigeria yang akan berlanjut dalam beberapa hari dan minggu mendatang, kata pernyataan itu.
“Setelah setahun mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19, hari ini kami merayakan upaya yang telah dilakukan untuk membawa vaksin ke Nigeria.
Hingga saat ini lebih dari 150.000 orang Nigeria terinfeksi virus dan lebih dari 1.800 nyawa melayang, jalan menuju pemulihan bagi orang-orang Nigeria akhirnya bisa dimulai,” kata Peter Hawkins, Perwakilan UNICEF Nigeria.
“Ini adalah peristiwa yang sangat penting - kedatangan vaksin COVID-19 ke Nigeria sangat penting dalam menekan pandemi. Satu-satunya jalan keluar dari krisis ini adalah memastikan bahwa vaksinasi tersedia untuk semua.”
Baca Juga: Pesawat Militer Nigeria Jatuh saat Menuju Landasan, Semua Penumpangnya Tewas
Program COVAX diharapkan mengirimkan sekitar 90 juta dosis vaksin COVID-19 ke Afrika pada kuartal pertama 2021, dalam pengadaan dan operasi pasokan vaksin terbesar dalam sejarah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV