> >

Korea Utara Ternyata Perbudak Tawanan Perang Korsel dan Keturunannya di Pertambangan Batu Bara

Kompas dunia | 25 Februari 2021, 15:50 WIB
Masyarakat Korea Utara. (Sumber: AP Photo/Jon Chol Jin)

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara ternyata memperlakukan tawanan Korea Selatan dari era perang Korea sebagai budak di pertambangan batu bara.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu penyintas dari perbudakan tersebut, Choi Ki-Sun.

Choi (bukan nama aslinya) merupakan salah satu dari sekitar 50.000 tahunan Korea Selatan yang ditangkap Korea Utara pada akhir perang Korea 1953.

Baca Juga: Jatuh dari Kapal, Pria Ini Akhirnya Selamat Setelah Berpegangan 14 Jam dengan Sampah Laut

“Ketika melihat budak dibelenggu dan diseret di TV, saya seperti melihat diri sendiri,” ujarnya kepada BBC.

“Kami diseret ke kamp pekerja dengan todongan senjata, berbaris dengan [ara penjaga bersenjata di sekitar kami. Apalag kalau bukan menjadi budak pekerja,” tambahnya.

Choi mengungkapkan dia bekerja di sebuah pertambangan baru bara di Utara Hamgyeong bersama 670 pekerja, hingga berhasil meloloskan diri, 40 tahun kemudian.

Baca Juga: Malangnya Pria Ini, Ditembak Mati Tentara Korea Utara saat Kejar Kambingnya di Zona Terlarang

Chou mengatakan bagaimana dia harus bertahan hidup dengan jatah minimal, tetapi dipaksa untuk menikah dan punya anak.

Tetapi anak-anak tersebut akhirnya tak punya pilihan lain untuk mengikuti mereka bekerja di pertambangan.

“Generasi manusia lahir, hidup dan mati di zona pertambangan dan mengalami tipe persekusi dan diskriminasi terburuk sepanjang hidup mereka,” ujar Joanna Hosaniak dari Hak Asasi Manusia Aliansi Masyarakat untuk Korea Utara.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU