Swedia Catat Pertumbuhan Penduduk Terendah Dalam 15 Tahun
Kompas dunia | 23 Februari 2021, 22:17 WIBSTOCKHOLM, KOMPAS.TV - Swedia tahun lalu mencatat pertumbuhan populasi terendah dalam 15 tahun, menurut data Statistik Swedia pada Senin (22/02/2021). Populasi negara itu meningkat hanya 0,5 persen, ke angka 10.379.295 jiwa pada 31 Desember tahun lalu, seperti dilansir Xinhua, Selasa (23/02/2021)
"Angka ini turun hampir separuh dari peningkatan populasi tahun sebelumnya. Kita harus kembali ke tahun 2005 untuk menemukan peningkatan yang lebih kecil, baik dalam jumlah relatif maupun absolut," kata ahli statistik demografi Linus Garp kepada Xinhua.
Menurut statistik tersebut, penurunan tingkat imigrasi bersih (net immigration) merupakan faktor utama di balik melambatnya pertumbuhan penduduk ini.
"Jumlah imigran pada 2020 merupakan yang terendah sejak 2005, sementara jumlah penduduk yang beremigrasi hanya sedikit bertambah dibandingkan tahun sebelumnya," kata Garp.
Baca Juga: Perdana Menteri Swedia Langgar Seruannya Sendiri dengan Pergi Berbelanja ke Mal
Meski demikian, terdapat juga bukti bahwa pandemi Covid-19, yang telah menyebabkan 12.649 kematian per Jumat (19/02/2021) berdasarkan pembaruan informasi terkini Badan Kesehatan Masyarakat, turut berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan populasi.
Total 98.124 kematian tercatat pada 2020, naik 10,5 persen dibandingkan 2019, ungkap Statistik Swedia.
"Statistik kami tidak menunjukkan penyebab kematian, tetapi ada korelasi yang jelas dengan apa yang dilaporkan oleh Badan Kesehatan Masyarakat," kata Garp, seraya mencatat bahwa jumlah kematian tahun lalu mencapai puncaknya pada bulan April dan Desember.
Desember 2020 juga menjadi bulan pertama dalam 20 tahun terakhir yang mengalami penurunan populasi. Pada 31 Desember, jumlah populasi Swedia menurun hampir 3.000 jiwa dibandingkan pada awal bulan.
Baca Juga: Dituduh Dukung Navalny, Rusia Usir Tiga Diplomat dari Jerman, Swedia dan Polandia
Fakta sebagian besar angka kematian tambahan terjadi di kalangan lansia juga sejalan dengan temuan Badan Kesehatan Masyarakat negara itu.
"Peningkatan kematian terbesar tahun lalu dialami pada pria berusia 75 tahun ke atas. Pada kelompok usia 75-84 tahun, angka kematian meningkat 20,6 persen dibandingkan periode perbandingan lima tahun (2015-2019)," tutur Garp.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV