> >

Program Vaksinasi Skotlandia Pangkas 94% Jumlah Pasien Covid-19 di RS

Kompas dunia | 22 Februari 2021, 22:51 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford. (Sumber: AP Photo)

LONDON, KOMPAS.TV – Program vaksinasi Covid-19 Skotlandia telah menyebabkan penurunan drastis jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit, demikian diungkapkan para peneliti pada Senin (22/2). Penurunan jumlah pasien Covid-19 ini menerbitkan harapan bahwa vaksin akan mampu bekerja dengan baik di dunia nyata seperti yang sudah teruji dalam studi yang dikontrol dengan hati-hati.

Menurut para ilmuwan di Universitas Edinburgh, Universitas Strathclyde dan Kesehatan Masyarakat Skotlandia, vaksin Oxford – AstraZeneca mengurangi jumlah pasien Covid-19 hingga 94% dalam jangka waktu 4 minggu setelah orang-orang menerima vaksin dosis pertama. Sementara, vaksin Pfizer –BioNTech memangkas jumlahnya hingga 85%.

Baca Juga: Inggris Percepat Vaksinasi: Seluruh Orang Dewasa Terima Vaksin Dosis Pertama Hingga 31 Juli

Associated Press melaporkan, penemuan awal ini didasarkan pada perbandingan antara mereka yang telah menerima vaksin dosis pertama dengan mereka yang sama sekali belum menerima vaksin. Data dikumpulkan selama rentang waktu 8 Desember hingga 15 Februari, periode saat 21% populasi Skotlandia menerima dosis pertama vaksin.

“Hasil ini sungguh menggembirakan dan memberi kita alasan besar untuk optimis akan masa depan,” ujar Professor Aziz Sheikh, direktur Institut Usher Universitas Edinburgh. “Kita sekarang punya bukti nasional – di seluruh penjuru negeri – bahwa vaksinasi memberi perlindungan terhadap Covid-19.”

Baca Juga: CDC Amerika Serikat Peringatkan Tingginya Potensi Penyebaran Virus Corona Varian Inggris di AS

Menurut Institut Usher, sekitar 650.000 orang di Skotlandia telah menerima vaksin Pfizer selama periode studi uji coba dan 490.000 orang lainnya menerima vaksin AstraZeneca. Karena data pasien Covid-19 rawat inap dikumpulkan 28 hari setelah warga menerima vaksin, maka hasil jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit didasarkan pada 220.000 orang yang telah menerima vaksin Pfizer dan 45.000 orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca.

Regulator Inggris mengesahkan penggunaan vaksin AstraZeneca secara luas pada 30 Desember, nyaris sebulan setelah mereka menyetujui vaksin Pfizer.

Para pakar menyebut, meski penemuan tersebut menggembirakan, namun data seharusnya diterjemahkan secara hati-hati karena hasil tersebut hanya merupakan studi pengamatan belaka. Secara khusus, hanya segelintir orang yang masuk rumah sakit setelah menerima vaksin selama jangka waktu studi.

Baca Juga: Anggota Kongres AS Positif Covid-19 Meski sudah Menerima Suntikan Kedua Vaksin Pfizer

Stephen Evans, seorang profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mendesak agar mereka yang membuat keputusan tentang pandemi untuk berhati-hati.

“Akan penting untuk diingat bahwa euforia, terutama dari segi politis yang tidak memahami ketidakpastian dalam nilai-nilai numerik, jangan sampai membuat mereka mengambil keputusan prematur,” katanya. “Optimisme yang hati-hati sungguh dibenarkan.”

Awal bulan ini, Israel melaporkan hasil menggembirakan dari mereka yang telah menerima vaksin Pfizer. Enam minggu setelah vaksinasi dimulai bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas, terdapat penurunan sebanyak 40%dalam kasus infeksi Covid-19 yang terkonfirmasi dan 31% penurunan pasien Covid-19  rawat inap.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU